Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Ronde Titoni di Kota Malang, Resep dari China, Berusia 72 Tahun
29 Mei 2020 11:41 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG-Ronde titoni adalah salah satu kuliner legendaris yang cukup terkenal di Kota Malang. Makanan tradisonal dari China ini sudah berdiri sejak 1948 atau 72 tahun silam.
ADVERTISEMENT
Sebagai ronde pada umumnya, ronde titoni merupakan kudapan kuah yang di dalamnya berisi bola-bola dari bahan tepung ketan putih. Sedangkan kuahnya, ronde titoni punya rasa khas yakni di dalamnya ada gula, jahe, sereh, daun pandan, daun jeruk, cengkeh hingga kayu manis. Sedangkan butiran ronde berisi kacang tanah kupas dengan kombinasi gula merah.
Abi Titoni,55 tahun, pemilik ronde titoni yang terletak di Jalan Esberg Tidar, Kota Malang bercerita bahwa dia adalah generasi kedua. Sebelumnya, Ronde Titono dibesarkan oleh almarhum ayahnya yang dulu berjualan dengan cara memikul dagangannya.
Resep ronde ini didapatkan oleh ayahnya langsung dari China.”(Resepnya) dari China, dulu orang tua pernah kesana,” tutur Abi Titoni, saat ditemui beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Warung ronde titoni tak pernah sepi dari pengunjung. Selain dari Kota Malang, pengunjung banyak dari luar daerah hingga mancanegara."Banyak pengunjung dari Jakarta, Bandung, Bali ke sini semua. Bahkan, ada yang dari Hongkong yang sudah tua-tua juga sering mampir kesini. Ronde punya kita memang spesial dari rasanya,” imbuhnya.
Untuk urusan harga, satu mangkok ronde bisa dinikmati dengan harga Rp 12.000,-. Tak hanya ronde, warung ini juga menjual angsle, minuman khas Jawa Timur yang menyerupai kolak.
Angsle ini biasanya berisi kacang hijau, potongan roti, mutiara, ketan putih, kacang tanah goreng, irisan buah kolang-kaling, emping belinjo dan petulo. Petulo adalah makanan menyerupai kue putu mayang yang berbentuk seperti mie, terbuat dari bahan tepung beras, tapioka atau tepung sagu dengan tekstur yang lembut.
ADVERTISEMENT
Untuk harganya juga sama yakni dibanderol Rp 12 ribu permangkuk. Selain itu, juga bisa menikmati dengan tambahan cakwe dan roti goreng yang dibanderol dengan harga Rp 5 ribu per bijinya.
Nama Titoni ini diambil dari nama wilayah tempat ronde ini dijual. Dulunya, saat masih dikelola oleh sang ayah, warung ronde titoni ini berada di depan toko jam Titoni di area Pasar Besar Malang. Untuk saat ini, warung ronde titoni mempunyai cabang, yang semuanya ada di Kota Malang. Yakni, di Jalan Zainul Arifin, Jalan Tidar dan Jalan Letjen Sutoyo.
Warung ronde buka mulai pukul 15.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB."Kalau masih sore gitu semuanya masih lengkap. Warung buka sampek habis semua. Biasanya tengah malam sekitar 12 malam sampek pukul 01.00 dini hari," tandasnya.
ADVERTISEMENT