RSU Wajak Husada Kembali Gelar Bakti Sosial MOW dan MOP di Malang

Konten Media Partner
26 Juni 2022 18:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan cek tekanan darah pada peserta MOW. Foto: Aisyah Nawangsari
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan cek tekanan darah pada peserta MOW. Foto: Aisyah Nawangsari
ADVERTISEMENT
MALANG - Rumah Sakit Umum (RSU) Wajak Husada menggelar Bakti Sosial (Baksos) Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP) untuk kedua kalinya.
ADVERTISEMENT
MOW dan MOP sendiri adalah kontrasepsi yang dilakukan kepada perempuan (MOW) dan laki-laki (MOP) agar mereka bisa membatasi jumlah keturunan. MOW juga dikenal dengan tubektomi dan MOP dikenal sebagai vasektomi.
Baksos ini bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Malang dan TNI, di RSU Wajak Husada yang berlokasi di Desa Kidangbang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, pada Minggu (26/6/2022).
Pendiri RSU Wajak Husada, Puguh Wiji Pamungkas (berdiri, baju putih) bersama dengan peserta MOW. Foto: Aisyah Nawangsari
Sebanyak 180 peserta dari wilayah Kabupaten Malang mengikuti kegiatan ini dengan rincian 170 orang menjalani MOW dan 10 orang menjalani MOP.
"Ini adalah program rutin dari BKKBN dalam rangka pengendalian populasi penduduk. Ini kali kedua kami diajak bekerja sama oleh BKKBN dan TNI," papar Pendiri RSU Wajak Husada, Puguh Wiji Pamungkas.
ADVERTISEMENT
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini dipilih oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di kecamatan mereka masing-masing.
Peserta MOW berfoto bersama setelah melakukan registrasi. Foto: Aisyah Nawangsari
Peserta yang akan mengikuti MOW dan MOP harus memenuhi beberapa kriteria yang telah ditetapkan oleh BKKBN. Mereka juga harus mengikuti general check up dan screening COVID-19 terlebih dahulu.
"Peserta ini biasanya mereka yang berisiko setelah kelahiran anak yang kesekian dan ada potensi masalah jika ia hamil lagi," kata Puguh.
Menurut Puguh, biasanya mereka yang berisiko ini telah tercatat di Posyandu. Kader-kader kesehatan di desa sudah bisa mendeteksi masyarakat yang memiliki masalah ini. "Sehingga mereka punya database perempuan-perempuan yang disarankan melakukan MOW," imbuh Puguh.
Untuk menyukseskan kegiatan ini, RSU Wajak Husada menyediakan fasilitas berupa kamar operasi dan Sumber Daya Manusia (SDM). "Karena tindakan MOW dan MOP ini di kamar operasi, kami siapkan kamar operasinya. Kami juga menyediakan SDM," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Di samping Baksos MOW dan MOP ini, RSU Wajak Husada juga rutin menggelar Baksos Keluarga Berencana (KB) gratis bagi masyarakat Kecamatan Wajak setiap tiga bulan sekali. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan BKKBN sebagai penyedia alat kontrasepsi.
"Di level kecamatan kami rutin mengadakan KB gratis. Seperti misalnya pemasangan IUD. Pokoknya yang nggak sampai ke kamar operasi," jelas Puguh.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan populasi di Indonesia bisa terkendali dan kesejahteraan penduduk dapat meningkat.
"Kami berharap kegiatan ini bisa terselenggara secara rutin karena salah satu masalah di Indonesia ini adalah besarnya jumlah penduduk. Ini terkait dengan kesejahteraan, seperti lapangan pekerjaan dan pemerataan pembangunan," tutur Puguh.
Di samping itu, melahirkan terlalu banyak anak juga berisiko bagi perempuan sehingga diharapkan kegiatan ini bisa meningkatkan kualitas kesehatan mereka.(ads)
ADVERTISEMENT