Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Rumah Diapers di Malang, Sulap Sampah Popok Jadi Kerajinan
16 November 2020 16:05 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Inovasi Rumah Diapers memang patut diacungi jempol. Pasalnya, inovasi Puskesmas Polowijen ini, bergerak untuk mendorong masyarakat setempat hidup sehat sekaligus berkreasi.
ADVERTISEMENT
Inovator Rumah Diapers, Anita Resky D SKL, bercerita bahwa ide inovasi Rumah Diapers berawal dari tahun 2017 saat tim puskesmas melaksanakan survey mawas diri.
"Saat survey tersebut banyak diketahui bahwa sampah diapers itu paling mengkhawatirkan, apalagi sekali pakai, buang. Buangnya juga sembarangan kadang di got, di sungai. Akhirnya kami berfikir bahwa ini harus ditindaklanjuti. Sehingga kami mencari referensi bagaimana sampah tersebut bisa diolah untuk kerajinan agar tidak menumpuk," ujar dia.
Berlanjut di tahun 2018, permasalahan beralih ke perilaku masyarakat membuang sampah secara langsung tanpa memisahkan diapers atau popok dengan kotorannya.
"Pada saat itu kami masih beri pelatihan daur ulang. Hingga Februari 2019 kami launching layanan pengelolaan pelatihan popok sekali pakai," sambung Anita.
ADVERTISEMENT
Berkiblat pada zero waste, dia berharap, agar tak ada lagi sampah khususnya diapers yang menumpuk. Baik pembungkus maupun limbah diapers. Utamanya, perubahan perilaku untuk tak membuang diapers sembarangan, baik ke sungai atau got.
Sejauh ini, pihaknya menjadi pemicu awal bagi masyarakat setempat untuk membuat kerajinan bunga berbahan dasar diapers. Kemudian, kreasi itu terus berlanjut menjadi dompet, hiasan, pot bunga, tas, dan sebagainya.
Dengan pendampingan sekaligus pelatihan tersebut, dia optimistis Rumah Diapers akan terus berkembang sehingga mampu menguatkan ekonomi masyarakat setempat, terutama para ibu dan kaum milenial.
Turut mengapresiasi, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Sri Winarni, berharap agar inovasi ini menjadi wadah untuk mengedukasi kebersihan lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
"Ini bisa memberikan kontribusi dan peluang ekonomi bagi masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dari sisi pengolahan limbah sampah," tandasnya.(ads)