Konten Media Partner

Santri yang Tewas Terseret Arus Sungai adalah Atlet Pencak Silat Internasional

6 Maret 2020 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fathul Basri selaku Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 2, Bululawang, Kabupaten Malang. Foto: rizal adhi pratama.
zoom-in-whitePerbesar
Fathul Basri selaku Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 2, Bululawang, Kabupaten Malang. Foto: rizal adhi pratama.
ADVERTISEMENT
MALANG-Dua santri Pondok Pesantren An Nur 2, Bululawang, Kabupaten Malang, yang hanyut Selasa sore (3/3), sudah ditemukan.
ADVERTISEMENT
Jenazah Abdul Rosyid ditemukan Rabu (4/3), dan Media Agus Riyono ditemukan Kamis (5/3). Kesedihan kian terasa, karena salah satu korban, yakni Abdul Rasyid (16), rupanya siswa berprestasi di bidang olahraga.
"Rasyid memang sering menyumbang medali nasional, regional dan internasional di bidang pencak silat," ujar Fathul Basri selaku Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 2, Malang saat ditemui wartawan tugumalang.id.
Terakhir Rosyid menyumbang medali emas di kompetisi Pencak Silat Pagar Nusa Internasional Championship di Banyuwangi pada 13-16 Februari 2020 lalu. "Rosyid memperoleh medali emas Pencak Silat Pagar Nusa Internasional Champions ship 13-16 Februari di Banyuwangi," ujarnya.
Diketahui memang siswa SMP An-Nur ini aktif dalam ekstrakulikuler Pencak Silat selama menjadi siswa. "Dia (Rosyid) memang aktif pencak silat pagar nusa, tapi tidak bisa berenang," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Fathul menceritakan kembali kronologi dari keterangan Johan yang ada di lokasi, jika saat berangkat arus air masih rendah. "Memang kalau sedang tidak pasang, air sungai itu cuma selutut," imbuhnya.
Identitas kedua pelajaran yang terseret adalah Abdul Rosyid (16) dan Media Agus Riyono (16). Sementara ketiga teman yang bersama keduanya adalah Johan Santoso (15), Ainul Yaqin (14) dan Evanda Sugeng Prasetyo (16).
Kartu pelajar santri yang hanyut. Foto: rizal adhi pratama.
Fathul mengakui kelimanya sedang menghindari pelajaran waqiah sebelum asar. "Johan mengaku kalau dia dan empat temannya sedang bermain lumpur di sungai itu," jelasnya.
Namun waktu mereka kembali kondisi tiba-tiba gerimis dan air sungai menjadi pasang. "Akhirnya mereka memutuskan untuk berenang menyeberangi sungai, karena kalau mutar jauh dan takut dimarahi karena telat saat salat asar," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Saat keempatnya sudah berenang ke tepian, tinggal Rosyid sendiri di sungai tidak bisa berenang. Johan lalu berinisiatif melempar bola plastik agar bisa digapai Rosyid, sayangnya gagal.
"Karena rasa kesetiakawanan, Riyono lalu melompat ke sungai untuk menolong Rosyid, sayangnya dia justru ikut terseret," imbuhnya.
Tim Basarnas yang mencari keduanya pada Rabu (04/03/2020) akhirnya berhasil menemukan keduanya dalam kondisi meninggal dunia.
Jenazah Rasyid ditemukan di DAM Blobo pada Rabu pukul 15.40 WIB berdasarkan laporan penjaga DAM. Sedang jenazah Agus ditemukan esok paginya pukul 08.00 WIB di Bendungan Sengguruh oleh seorang pemulung di sana.