Sanusi Siap Dilantik jadi Bupati Malang, Ini Rencana 100 Hari Pertama

Konten Media Partner
23 Januari 2021 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Sanusi saat diwawancarai media. Foto: Rizal.
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Sanusi saat diwawancarai media. Foto: Rizal.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG- Pelantikan Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang periode 2021-2024 tinggal menunggu waktu. Meskipun belum jelas kapan tepatnya Muhammad Sanusi dan Didik Gatot Subroto akan dilantik Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Keduanya akan dilantik sebelum masa jabatan Sanusi habis sebagai Bupati Malang sebelumnya yaitu 17 Februari 2020.
ADVERTISEMENT
Sambil menunggu jadwal pelantikannya, alumni Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran ini juga mengungkapkan fokus perbaikan untuk 100 hari pasca pelantikannya nanti. "Untuk seratus hari ke depan, minimal jalan berlobang yang selama ini tidak terurus akan kami selesaikan. Jalan protokol antar kecamatan akan kita selesaikan semua," terangnya beberapa waktu lalu.
Ia juga akan melakukan peluncuran mall pelayanan publik sehingga memudahkan masyarakat untuk mengurus perizinan. "Setelah pelantikan, seratus hari kedepan kita akan launching mall pelayanan publik agar pelayanan perijinan bisa tercapai atau terselesaikan semua. Pelayanan Dukcapil sudah kita gulirkan mulai dilayani di kecamatan," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan langkah-langkah untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di Kabupaten Malang. "Untuk pandemi, kita optimalkan PPMK dan Operasi Yustisi di setiap kecamatan sudah kita laksanakan. Untuk ASN semuanya kami SWAB, jadi selama pelaksanaan SWAB itu kita liburkan selama 3 hari," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, pengusaha tebu asal Gondanglegi ini belum menentukan kapan tes SWAB untuk para ASN ini. "Untuk kapan Swabnya belum, ini masih akan dibicarakan dengan tim COVID-19 di Kabupaten Malang," tegasnya.
Terakhir, Sanusi membeberkan jika tes SWAb ini sudah dianggarkan dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 13 miliar. "Untuk dananya dari BTT (Belanja Tidak Terduga) tahun 2021, sudah cair ada Rp 13 miliar," pungkasnya. (ads)