Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
MALANG - Laju penularan virus COVID-19 di Kota Malang masih mengkhawatirkan. Terbaru, ada 15 dokter di Malang Raya terkonfirmasi positif virus corona tipe SARS-CoV-2 ini dalam kurun waktu sebulan terakhir. Tepatnya pada Agustus 2020 ini.
ADVERTISEMENT
''Iya, itu data dari sejak 2 hingga 31 Agustus. Ada 15 orang dokter di Malang positif terpapar,'' ungkap Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang Raya, Djoko Heri, pada Kamis (3/9/2020).
Ini semakin menambah daftar tenaga kesehatan di Malang Raya yang tertular. Jika diakumulasikan, total sudah ada 26 dokter di Malang terpapar sejak wabah pagebluk ini merebak. Rinciannya, 11 kasus merupakan data terhitung sejak April-Juli 2020 lalu.
Sementara, 15 kasus baru terjadi dalam kurun waktu sebulan saja. 3 diantaranya dilaporkan meninggal dunia, 4 orang menjalani perawatan di rumah sakit, dan 8 orang melakukan isolasi mandiri.
Sumber penularannya beragam, ada dari rumah sakit, klinik, tempat praktik pribadi, hingga laboratorium.
''Ini merupakan kejadian luar biasa, 15 dokter dalam sebulan. Bahwa meski menerapkan protokol ketat pun masih bisa kena, apalagi tidak,'' ucapnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini menunjukkan kerentanan tertularnya tenaga kesehatan masih tinggi. Djoko pun tidak bisa membayangkan apabila angka kasus penularan virus ini tak kunjung menurun. Bukan tidak mungkin pertahanan di rumah sakit jebol jika angka kasus terus meningkat.
Sebab itu, dia mengimbau kerjasama dan kesadaran masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pencegahan ini pada akhirnya sangat membantu tenaga kesehatan sebagai gugus terdepan penanganan COVID-19.
''Sangat percuma rasanya kami para dokter dan petugas kesehatan lain menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap kalau nyatanya kasus COVID-19 terus bertambah. Lama-lama rumah sakit akan penuh, petugas medis kelelahan dan pada akhirnya tenaga kesehatan juga bisa tertular," pungkasnya.