Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
MALANG - Meski pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berakhir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui evaluasi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri, mengizinkan sekolah kembali menggelar sistem pembelajaran tatap muka per Januari 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji, menyambut baik keputusan ini. Meski status laju transmisi penularan virus Sars-Cov-2 di Kota Malang masih fluktuatif.
''Status kita masih naik turun (tak menentu). Meski demikian, kita memang perlu ada keberanian. Tentu dengan disiplin protokol kesehatan ketat,'' ungkapnya, pada Sabtu (21/11/2020).
Terlebih, berdasar pada survey dari para wali murid, diketahui sebanyak 73 persen orang tua sepakat jika sekolah kembali digelar tatap muka (luring). Sementara yang tidak sepakat ada 16 persen.
''Sisanya, 50 : 50. Dari sini, artinya kemungkinan tatap muka bisa segera dimulai. Gak perlu nunggu tahun ajaran baru, kalau bisa ya semester ini,'' jelasnya.
Meski begitu, pria kelahiran Lamongan ini tak ingin tergesa-gesa. Nantinya, disiplin penerapan protokol kesehatan di sekolah juga masih dilakukan hingga pandemi dipastikan berakhir.
''Makanya kami juga nanti gak sepenuhnya tatap muka. Mungkin 70 persen tatap muka, 30 persen luring,'' katanya.
ADVERTISEMENT
Kebijakan serupa, kata dia, juga akan diterapkan di lingkup perguruan tinggi. Bukan tidak mungkin, dirinya juga akan menerapkan sistem punishment (hukuman) bagi pihak yang bandel.
Punishment, kata dia, juga dilakukan di sejumlah negara seperti China dan Vietnam. "Hasilnya, ekonomi dua negara ini yang paling berkembang pesat selama pandemi ini,'' tambahnya.
Lebih jauh, Sutiaji mengaku, sepenuhnya siap secara skema hingga teknis pelaksanaan sekolah di era New Normal ini. Simulasi sekolah tatap muka sudah pernah digelar sejak bulan Juni 2020 lalu.
''Tinggal hanya sosialisasi dan pendekatan lebih intens lagi terhadap wali murid terkait protokol kesehatan. Punishment itu tadi bisa kita adaptasi, jika ada yang melanggar tidak hanya pihak sekolah saja yang dihukum, tapi wali muridnya juga,” tegasnya.
ADVERTISEMENT