Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Seminar Agent of Change UPT MKU Politeknik Negeri Malang Diikuti 400 Mahasiswa
20 Oktober 2022 10:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MALANG - Seminar agent of change dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum (UPT MKU) Politeknik Negeri Malang (Polinema) diikuti 400 mahasiswa. Seminar nasional itu bertema 'Membangun Critical Thinking Mahasiswa sebagai Agent of Change'. Seminar dilaksanakan di Auditorium Lantai 8 Gedung Teknik Sipil pada Rabu (19/10/2022).
ADVERTISEMENT
“Seminar ini diikuti sekitar 400 mahasiswa yang merupakan perwakilan mahasiswa tiap jurusan yang ada di Polinema,” kata Ketua Panitia Seminar, Abdul Chalim SAg MPdi.
Sementara, Kepala UPT MKU Polinema, Hairus SH MH menjelaskan bahwa seminar ini dalam rangka memberikan pemahaman kepada mahasiswa sebagai agent of change karena negara akan maju jika generasi mudanya maju.
“Mahasiswa Indonesia itu ada tiga tipologi yaitu mahasiswa akademik yang pintar namun acuh, kedua mahasiswa aktivis yaitu mahasiswa pintar yang peduli akan kegiatan sosial dan yang ketiga mahasiswa yang sekedar jadi mahasiswa itu saja untuk senang-senang,” imbuh dia.
Tujuannya, untuk menggugah mahasiswa Polinema agar berkiprah dan memberikan perubahan kepada bangsa dan negara. S3bab itu, seminar ini dibuka oleh Pembantu Direktur III dan turut melibatkan dosen mata kuliah MKU.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Pembantu Direktur III, Dr Eng Anggit Murdani ST MEng menyambut baik pelaksanaan seminar nasional ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai bekal soft skill untuk masa depan.
Diketahui, seminar ini dipandu oleh Widaningsih, SPsi SH MH dan menghadirkan motivator yang juga berprofesi sebagai seorang dokter bernama dr Arief Alamsyah MARS sebagai narasumber.
Dalam paparannya, dr Arief Alamsyah menyampaikan dua fokus materi. Yakni, bagaimana agar mahasiswa tidak mudah percaya hoaks dan bagaimana mahasiswa menjadi kritis untuk menjadi problem solver terhadap permasalahan di masyarakat.
Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk menjadi solusi bagi masyarakat.
“Mahasiswa bisa memposisikan diri sebagai agent of change yang ketika melihat masalah, kreativitas mereka muncul untuk menyelesaikan masalah dengan pola pikir kritis, inovatif dan kreatif,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT