Sepekan PPKM, Pendapatan Restoran dan Kafe di Malang Terjun Bebas

Konten Media Partner
18 Januari 2021 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana RM Kertanegara Kota Malang. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Suasana RM Kertanegara Kota Malang. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah berjalan selama sepekan. Keluhan soal kebijakan ini datang dari berbagai pihak. Salah satunya dari pengusaha restoran dan kafe.
ADVERTISEMENT
Pemilik Rumah Makan (RM) Kertanegara Malang, Indra Setiadi, membeberkan bahwa pendapatan tempat usahanya terjun bebas. Berkisar di angka Rp 630 ribu-2 juta sehari. Angka tersebut tercatat sebagai penghasilan terendah sejak RM ini berdiri.
''Itu gak cukup buat operasional dan gaji karyawan. Jauh banget dengan kondisi normal,'' bebernya.
Kondisi ini sudah dia alami sejak pandemi merebak. Awal tahun baru kemarin, menjadi titik tonggak harapan baru dan berangsur membaik. ''Namun begitu ada jam malam dan angka kasusnya makin naik, kita terdampak lagi,'' ujarnya.
Kendati begitu, dirinya tidak sampai hati untuk merumahkan 40 karyawannya karena alasan kekeluargaan. ''Mereka sudah sempat menerima gaji 50 persen sejak awal pandemi. Saya usahakan cari dana talangan biar gak ada yang dirumahkan. Tidak mungkin kita rumahkan karena mereka juga punya keluarga,'' pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi penurunan omzet juga dialami unit usaha lain, seperti halnya Takenuda Coffee di kawasan perkopian Sudimoro, yang omzetnya menurun mencapai 50 persen. Hal ini mengingat jam-jam pengunjung ngopi memang ramai di atas jam 19.00 WIB.
''Omzet kami biasanya dapet sekitar Rp 400 ribu. Sebab pembatasan jam ini, praktis turun lebih sepi lagi berkisar antara Rp 150 ribu. Yah semoga pandemi segera berlalu,'' harapnya pasrah.