Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Silaturahmi 'Bakar Jagung', Cara An Nur 2 Eratkan Ulama-Umaro'
27 Desember 2019 20:40 WIB
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Ada acara tak biasa yang digelar di Pondok Pesantren An Nur 2 Al Murtadlo, Bululawang, Kabupaten Malang, Kamis malam (26/12). Ya, ketika itu, para ulama' dan umaro' berkumpul untuk mempererat tali silaturahmi.
ADVERTISEMENT
Acara ini tak biasa karena acaranya jauh dari kesan formal. Tidak ada kata sambutan dan ceramah, layaknya acara pada umumnya. Yang ada hanyalah obrolan, saling sapa, bertegur sapa soal keadaan, makan bersama, atraksi seorang kiai dengan kepala di bawah, hingga acara adu panco para kiai yang penuh gelak tawa.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya Habib Hamid MD, Habib Umar Alhaddad, M Yusuf Abdurrahman, KH M Rifai, KH Malik Salam, KH Nursalim, KH Imam Mukti, KH M Ali Abrori, Gus Usmawan, Habib Anis Alhaddad, Habib Asad, Habib Husein Alhaddad, KH Faris Khoirul Anam, KH Khoirul Anam, Ustadz Nuril, Ustadz Umar Faruq, KH M Lutfi Abdul Hadi SH, Dr KH Badrudin, Prof Dr KH Agus Sholabudin, Gus Muhammad Pasuruan, Doctor KH Kharisudin Aqib, Ustadz Umar Hamzah, Wakil Ketua PW Ansor Jatim Habib Mahdi El Kherid.
ADVERTISEMENT
Dari unsur pejabat, ada perwakilan Danrem, Dandim Kabupaten Malang dan Batu, Dandim Kota Malang, Wakapolres Malang, Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri, Danlanal Malang, Lantamal V Kolonel Laut (P) Hreesang Wisanggeni hingga pengusaha Yusron Virmanza.
Pengasuh Pondok Pesantren An Nur 2, Bululawang, Kabupaten Malang KH Fathul Bari mengatakan, acara ini adalah acara yang memang di desain tidak formal."Ya acaranya makan-makan, bakar jagung dan tadi ada yang main volly, tidak ada yang formal," katanya.
Dia melanjutkan, acara ini baru yang kedua digelar. Sebelumnya, acara digelar usai Pilpres 2019 di gelar."Kan habis pilpres mungkin ada ketidakharmonisan, acara gayeng seperti ini yang diharapkan bisa jadi perekat," imbuhnya.
Dia melanjutkan, acara ini akan rutin digelar. Menurut dia, acara tidak formal seperti ini sangat baik untuk memupuk persaudaraan."Undangannya memang bakaran jagung, jadi tidak ada sambutan. Acaranya memang non formal," pungkasnya.
ADVERTISEMENT