Silaturahmi Dai dan Khatib Tangkal Intoleransi dan Radikalisme di Kota Malang

Konten Media Partner
20 September 2022 16:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolaborasi para dai, khatib dan pemerintah tangkal intoleransi dan radikalisme di Kota Malang. Foto/Pemkot Malang
zoom-in-whitePerbesar
Kolaborasi para dai, khatib dan pemerintah tangkal intoleransi dan radikalisme di Kota Malang. Foto/Pemkot Malang
ADVERTISEMENT
MALANG - Para dai dan khatib mengadiri undangan Wali Kota Malang, Sutiaji, untuk bersama-sama menangkal toleransi dan radikalisme di Indonesia, khusunya di Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Acara Silaturahmi Dai dan Khatib dalam Rangka Penguatan Islam Wasathiyah (keseimbangan antara keyakinan dengan toleransi) untuk Indonesia Damai dilaksanakan di Ruang Sidang Balai Kota Malang, pada Selasa (20/9/2022).
Agenda ini diikuti oleh 100 dai dan khatib dari perwakilan setiap kecamatan dan organisasi masyarakat (ormas) Islam di Kota Malang.
Dalam acara tersebut Sutiaji kembali tekankan pentingnya menjaga rasa toleransi dan suasana damai demi menjaga keutuhan bersama.
Menurutnya, dai dan khatib berperan penting dalam membawa pesan perdamaian serta mengarahkan masyarakat untuk menghindari pemikiran dan perilaku intoleransi dan radikalisme. Dai dan khatib dianggap memegang peran sentral, mengigat pemeluk agama Islam menjadi mayoritas di Kota Malang.
Dari kiri: Kapolresta Malang Kota, Kombespol Budi Hermanto; Wali Kota Malang Sutiaji; dan Kanit 1 Subdit Kontraideologi Direktorat Pencegahan Densus 88 AKBP Moh Dofir. Foto/Pemkot Malang
Terlebih, kata dia, agama hadir untuk membimbing dan mengajak pemiliknya ke arah kedamaian dan kebaikan.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kita kumpulkan para khatib, karena kepanjangan tangan yang bersentuhan dengan umat. Kalau khatib itu pola pikirnya masih ada diskriminasi atau menyalahkan pada kelompok-kelompok yang lain, maka bibit-bibit (intoleran dan radikalisme) itu muncul," ujarnya.
Ditambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan Islam yang damai dan cinta tanah air guna mencegah intoleransi dan radikalisme di Indonesia. Kota Malang sendiri menjadi titik ke-16 pelaksanaan kegiatan ini, nantinya, agenda sama akan dilaksanakan merata di berbagai wilayah Indonesia oleh Direktorat Pencegahan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.
Selanjutnya, ia juga mengingatkan akan pentingnya membaca konteks dan situasi serta menyeimbangkan antara keharmonisan hidup bermasyarakat dan menjalankan kewajiban beragama.
"Tujuannya, kita menuju Kota Malang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur (diliputi kemakmuran dan kebaikan alam serta masyarakatnya), ketenangan, damainya suasana, ini harus kita kuatkan, dan menjadi tanggung jawab kita bersama," pungkas Sutiaji.
Silaturahmi dai dan khatib dalam rangka penguatan Islam wasathiyah untuk Indonesia damai. Foto/Pemkot Malang
Sementara itu, Kanit 1 Subdit Kontraideologi Direktorat Pencegahan Densus 88 AKBP Moh Dofir SAg SH MH menjelaskan, silaturahmi ini menggandeng dai dan khatib karena dianggap mereka memiliki peran strategis terjun langsung ke masyarakat untuk menyuarakan pencegahan intoleransi dan radikalisme
ADVERTISEMENT
"Kita mencegah, karena kebanyakan orang-orang yang terkena paham radikalisme dan intoleransi karena informasi yang tidak akurat, pemahaman agama kurang, banyak belajar ke youtuber tidak ada gurunya," terang dia.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini murni digelar untuk menjaga keutuhan dan kedamaian bangsa Indonesia, tanpa ada unsur kepentingan politik. "Makanya dengan kegiatan silaturahmi ini, semoga para dai dan khatib ini mencegah dengan damai. Karena dai dan khatib ini adalah corong untuk membantu pemberantasan intoleransi," tambahnya.
Turut hadir pada acara ini, Kapolresta Malang Kota, Kombespol Budi Hermanto, SIK MSi; Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol Kaveleri Heru Wibowo Sofa, SH; Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang Muhtar Hazawawi; serta Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Rinawati.
ADVERTISEMENT