Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Situs Purbakala Ditemukan di Malang, Diduga dari Masa Kerajaan Singosari
4 Oktober 2020 16:00 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Situs purbakala kembali ditemukan di kompleks pemukiman warga di Malang. Terbaru, ditemukan sisa peninggalan berupa struktur batu bata di Dusun Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Temuan ini kemudian dicek arkeolog dan ahli sejarah purbakala Malang, Dwi Cahyono, pada Sabtu kemarin (4/10/2020).
Kuat dugaan, temuan ini merupakan peninggalan situs semasa Kerajaan Singosari, sekitar abad 12 masehi silam.
Situs yang masih utuh tertimbun tanah ini, ditemukan saat pembangunan proyek perumahan di kawasan desa tersebut.
Selain tumpukan batu bata, juga ditemukan tembikar, gerabah, dan tembaga.
Dwi Cahyono menduga, dilihat dari struktur tumpukan batu batanya ini, diperkirakan berusia lebih muda daripada struktur bata yang juga ditemukan di Desa Langkang, Kecamatan Singosari beberapa waktu lalu.
Memiliki dimensi tebal sekitar 9 centimeter (cm) dengan lebar sekitar 20 cm, diduga kuat situs ini merupakan sisa-sisa pemukiman warga semasa kerajaan pimpinan Ken Arok tersebut.
ADVERTISEMENT
Apalagi, jelasnya, kawasan Karangploso memang secara kajian dikenal sebagai daerah satelit atau penyangga Kerajaan Singosari.
"Struktur bata ini tidak bisa dilepaskan dari adanya sumber air atau umbulan. Apalagi bagi orang zaman dulu sumber air ini dianggap penting untuk pemukiman," sebut Arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UM) ini.
Hal ini, ujar Dwi, juga diperkuat dengan temuan kerajinan purba berupa gerabah, keramik, dan lampu di sekitar plengsengan.
Melihat itu, diperkirakan Dusun Ngenep dulunya menjadi daerah atau sentra pemasok kebutuhan peralatan rumah tangga bagi Kerajaan Singosari.
"Ada ditemukan wadah dari perunggu juga. Ini adalah pelengkap rumah tangga. Bisa jadi, desa ini menjadi daerah pemasok kebutuhan di Kerajaan Singosari," terangnya.
Lebih lanjut, dikarenakan lokasi situs berdekatan dengan lokasi pengerjaan proyek, lokasi situs dipasang garis polisi (police line) guna perlindungan dan sterilisasi kawasan untuk menjaga situs tersebut.
ADVERTISEMENT
Nantinya, penelitian akan dilanjutkan oleh Balai Penelitian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur.
''Nanti yang melakukan penelitian lebih lanjut adalah dari pihak BPCB Trowulan untuk menjelaskan lebih resminya soal ini bangunan apa," pungkasnya.