Konten Media Partner

SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Terapkan Sistem STEM, Siswa Produktif

1 November 2019 8:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Suasana pameran di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Kamis (31/10). Foto: hafis iqbal/tugumalang.id
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pameran di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Kamis (31/10). Foto: hafis iqbal/tugumalang.id
Tugumalang.id- Banyak terobosan yang dilakukan SMK untuk meningkatkan kualitas lulusan. Baik dari perubahan kurikulum hingga link and match dengan dunia industri. Terbaru ada sistem pembelajaran STEM (Sains Teknologi Engineering Matematik).
ADVERTISEMENT
Adanya sistem pembelajaran STEM menuntun siswa bisa menghasilkan sebuah produk. Nantinya, produk yang dihasilkan bisa memiliki nilai ekonomis. Tujuan akhirnya lulusan SMK bisa membuka lapangan kerja baru. "Sistem ini baru dimulai awal semester ini. Itupun belum semua sekolah menerapkan," terang Fasilitator PPPPTK VEDC Muhamad Syarief, Kamis (31/10).
Suasana pameran di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Kamis (31/10). Foto: hafis iqbal/tugumalang.id
Menurutnya, banyak sekolah yang belum bisa menerapkan. Dari 2.400 SMK se-Indonesia, baru 34 sekolah. Itu tersebar di 11 provinsi. SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen menjadi salah satunya. "Untuk SMK Muhammadiyah 1 sudah biss mengikuti ritmenya. Bisa dilihat dari inovasi produk yang dihasilkan," jelasnya.
Suasana pameran di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Kamis (31/10). Foto: hafis iqbal/tugumalang.id
Memang masih ada beberapa kendala yang dihadapi. Salah satunya SDM yang masih belum bisa adaptasi. Terutama tuntutan untuk menghasilkan sebuah produk. "Kalau bisa semua jurusan menghasilkan produk. Siswa juga dituntut kreatifitasnya agar bisa menelurkan produknya," terangnya.
ADVERTISEMENT
Suasana acara di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Kamis (31/10). Foto: hafis iqbal/tugumalang.id
Untuk mendukung program STEM SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen mengundang SMK imbas. Ada 16 sekolah yang belajar tentang sistem STEM. "Iya ini bagian dari pengimbasan, jadi sekolah lain bisa mengikuti. Akan banyak lagi sekola yang tertular," tutupnya.