SMKN 1 Turen Juara Tari Tradisional dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional

Konten Media Partner
25 September 2020 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Perlombaan Digelar Secara Daring

SMKN 1 Turen. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
SMKN 1 Turen. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - SMKN 1 Turen berhasil meraih juara 2 lomba tari tradisional dalam kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
ADVERTISEMENT
Jenis perlombaan yang digelar FLS2N diantaranya lomba tangkai menyanyi solo, gitar solo, film pendek, monolog, tari tradisional, dan musik tradisi daerah.
Dalam perlombaan yang digelar secara daring ini, SMKN 1 Turen mengirimkan 1 delegasi untuk mengikuti lomba tari tradisional.
Konsep tari tradisional yang ditampilkan yaitu materi tari baru dengan cerita baru. Sedangkan judul tarian tradisional yang dilombakan adalah Jaka Sirub Nyawang Bulan.
"Kami menampilkan cerita yang memang dikaitkan dengan kondisi pandemi saat ini, bahwa masyarakat yang tidak patuh pada protokol kesehatan, malas memakai masker, dan tidak cuci tangan dengan benar," jelas Guru Seni Budaya SMKN 1 Turen, Apriliani Iswati SPd.
"Jadi tari yang kita bawakan mengandung pesan himbauan untuk selalu patuh pada protokol kesehatan. Memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengatakan, SMKN 1 Turen baru pertama kali mengikuti FLS2N. "Kami mengikuti lomba ini melalui laman website Pusprenas yang diikuti oleh seluruh siswa jenjang SMK seni maupun SMK non seni seluruh Indonesia," jelasnya.
Tak disangka, SMKN Negeri 1 Turen yang bukan SMK non seni berhasil mendapatkan juara 2 di tingkat Provinsi.
"Kami sangat bersyukur bisa mendapatkan juara 2, dan untuk pengumuman lomba kami mengetahui melalui Dinas Provinsi Jawa Timur. Karena pengumuman dilakukan di setiap provinsi seluruh Indonesia," ucapnya.
Dia menambahkan, latian dilakukan di rumah dengan pengambilan video yang sederhana. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan siswa, lantaran keadaan yang masih belum memungkinkan berada dikeramaian.
"Untuk shotting dilaksanakan di sekitar rumah siswa mengingat kondisi pandemi agar siswa tetap aman dirumah dengan mematuhi protokol kesehatan," tandasnya.(ads)
ADVERTISEMENT