Soal Boneka Arwah, Ketua PP Fatayat NU: Itu Sudah Melenceng

Konten Media Partner
8 Januari 2022 20:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), Anggia Ermarini. foto/M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), Anggia Ermarini. foto/M Sholeh
ADVERTISEMENT
MALANG - Tren mengadopsi boneka arwah yang dilakukan kalangan selebriti di tanah air menjadi sorotan di jagad maya akhir-akhir ini. Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), Anggia Ermarini menilai bahwa benda mati seperti boneka sah sah saja jika digunakan sebagai mainan. Namun jika sudah memperlakukan layaknya benda yang ada arwahnya, maka hal itu sudah tak sesuai dengan kaidah agama.
ADVERTISEMENT
"Kalau punya boneka yang digunakan sebagai mainan. Sebagai teman benda mati itu sah sah saja, tidak apa apa. Tetapi kalau kemudian diperlakukan layaknya bayi sesungguhnya. Lalu dianggap ada arwahnya itu sudah mulai melenceng," ujarnya, Sabtu (8/1/2022).
Menurutnya, masih ada hal hal lain yang bisa lebih bermanfaat dari pada mengadopsi boneka arwah. Salah satunya dengan mengadopsi anak anak yatim yang berada di panti asuhan. Dia menilai mengadopsi anak yatim akan lebih bermanfaat dari pada mengadopsi boneka arwah.
"Dari pada mengadopsi boneka kan lebih baik mengadopsi anak yatim kan banyak. Anak yatim yang bisa diadopsi, itu bisa dirawat kalau ingin merawat anak. Itu jauh lebih bermanfaat dari pada mengadopsi boneka," jelasnya.
Dia juga berpesan kepada masyarakat luas agar mempergunakan dan memperlakukan benda mati dengan sewajarnya. Tak perlu memperlakukan secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
"Pergunakan dan perlakukan benda mati sewajarnya saja. Kalau itu boneka ya perlakukan sebagai boneka," ucap Anggia, yang juga anggota DPR RI Fraksi PKB ini.
"Kalau ingin merawat, ya adopsi saja anak yatim atau adopsi anak anak yang membutuhkan. Kalau gak bisa anak yatim, anak anak kurang mampu kan banyak juga kalau kita benar benar ingin merawat (anak)," tandasnya.