Konten Media Partner

Soal Dentuman Keras di Malang, Begini Penjelasan BPBD Kota Malang

3 Februari 2021 8:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Postingan twitter BPBD Kota Malang.
zoom-in-whitePerbesar
Postingan twitter BPBD Kota Malang.
ADVERTISEMENT
MALANG - Perihal peristiwa dentuman keras yang menggegerkan warga Malang, disinyalir oleh aktivitas Gunung Semeru dan Gunung Raung yang meningkat ataupun gempa.
ADVERTISEMENT
Mokhamad Aziz Wijaya, Operator Pusdalops BPBD Kota Malang, menyatakan peristiwa dentuman itu tidak berhubungan dengan adanya peningkatan aktivitas dua gunung tersebut. "Kami juga masih mencari informasi sumber suara. Tidak benar jika dari gunung semeru. Kami sudah konfirmasi dari pos pantau sana, di Semeru nggak dengar dentuman. Kondisi Gunung Semeru sejauh ini terpantau masih berada di level 2 atau waspada," katanya.
Tak jauh berbeda, Aziz juga menjelaskan kendati aktivitas Gunung Raung meningkat, akan tetapi suara dentumannya tidak akan sampai ke Kota Malang.
"Di Raung kami sudah konfirmasi di pos pantaunya. Aktivitas gunung raung memang meningkat, tapi suara dentuman tidak sampai ke Kota Malang. Karena erupsi gunung raung meletus pun hanya sampai di lereng suaranya, mungkin sekitar 30 km dari Gunung Raung. Sedangkan jarak Kota Malang ke Gunung Raung kan ratusan km, itu nggak mungkin terdenga," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Pun, lanjut Aziz, gemuruh letusan Gunung Raung sangat berbeda dengan dentuman semalam. "Iya, itu pun beda suaranya kalau letusan gunung kan ada gemuruhnya. Kalo ini suaranya 'dem' kayak meriyam, mungkin ada sebagian gunung yang suaranya meletus seperti itu. Tapi ini frekuensi terus menerus," tambah dia.
Ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak usah panik. Pihaknya mematikan akan terus memantau dan menelusuri asal muasal dentuman misterius itu. "Masyarakat jangan panik berlebihan, harap tenang,. Karena sudah dikonfirmasi pos pantau yg diisukan gunung semeru dan raung ternyata nggak ada di sana," pungkasnya
Senada, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang, Mamuri mengatakan sejauh ini pihaknya masih belum bisa memastikan darimana sumber suara tersebut berasal. "Sampai saat ini kami belum jelas kepastian sumber suara tersebut, masih kita analisis," katanya Rabu (03/01/2021).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, berdasarkan data sensor sismic di wilayah Malang, Tretes dan Gedangan dalam rentang waktu pukul 24.00 hingga 03.00 bahkan tidak menujukkan aktivitas kegempaan.
"Tidak ada (tanda-tanda gempa). Demikian pula dari data aktifitas sambaran petir juga tidak menunjukkan anomali peningkatan," sambungnya.
Sebelumnya, masyarakat Malang Raya mendengar dentuman keras pada tengah malam menjelang Rabu (03/01/2021) dini hari. Salah seorang warga Jalan Klayatan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, bernama Yusetyo menyebut suara tersebut makin terdengar keras mendekati pukul 02.00 WIB.
"Jam 02.00 makin terasa keras suaranya, makin intens jedanya 5 detik. Suaranya persis jedung....jedung," tambahnya.