Konten Media Partner

STIE Malangkucecwara Siap Terapkan Perkuliahan Hybrid

23 September 2021 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis kedua di STIE Malangkucecwara (ABM). Foto: Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis kedua di STIE Malangkucecwara (ABM). Foto: Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
MALANG - Pasca sukses dengan vaksinasi dosis pertama, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara (ABM) kembali menggelar vaksinasi COVID-19 dosis dua dengan jenis vaksin sinovac, pada Kamis (23/9/2021).
ADVERTISEMENT
Sekretaris Satgas COVID-19 STIE Malangkucecwara, Fera Tjahjani menjelaskan bahwa bersama dengan Kodim 0833 Kota Malang, pihaknya menyiapkan 1.000 dosis vaksin.
Menurut Vera, pelaksanaan vaksinasi ini tak jauh berbeda dengan pemberian dosis pertama sebelumnya. "Memang jauh kebih mudah yang dibanding dosis satu kemarin, karena mereka yang aktif bertanya ke institusi dan masing-masing sudah mendapat informasi jadwalnya. Kalau dosis pertama kita harus collect data," katanya.
Vaksinasi ini juga melibatkan sekitar 23 vaksinator. Dari ratusan peserta yang turut serta, terdapat lebih dari 10 orang anak berusia 12 tahun. Selain itu, juga ada para lansia, usia produktif, dan mahasiswa.
"Yang banyak mahasiswa ya, baik itu mahasiswa ABM maupun luar kampus ABM, karena orientasi kita adalah untuk mahasiswa ABM yang belum mendapat vaksin. Jadi mahasiswa luar daerah juga bisa vaksin di sini, syaratnya tidak harus KTP Malang," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Bagian Humas STIE Malangkucecwara (ABM), Benita Rachmania menambahkan bahwa pelaksanaan vaksinasi ini juga untuk mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) melalui skema perkuliahan hybrid.
"Ini menjadi salah satu syarat pra kuliah hybrid. Kemarin Selasa sudah kita share informasi bagi angkatan 2020 dan 2021 yang belum pernah merasakan kampusnya, kita utamakan untuk kuliah hybrid," jelasnya.
Tentunya, perkuliahan hybrid tersebut akan dilaksanakan dengan beberapa syarat, yakni sudah berada pada PPKM level 1 sampai 3 dengan maksimal kapasitas 50 persen dari total mahasiswa atau satu ruangan maksimal berisi 25 mahasiswa.
Di samping itu, pihaknya juga sudah melakukan beberapa persiapan jika kuliah hybrid akan diterapkan. Misalnya, akan memberlakukan absen ganjil genap, mendapatkan izin dari orang tua, dan sudah vaksin minimal dosis satu.
ADVERTISEMENT
"Rencana per 4 Oktober 2021, alatnya sudah siap semua. Memang tidak semua angkatan ya, kita utamakan angkatan 2020 dan 2021. Kita menutup pendaftaran untuk luring hybrid besok (Jumat, 24/9/2021)," tutupnya.(ads)