Street Football, Simbol Protes Dualisme Arema

Konten Media Partner
16 November 2020 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Street Football yang digelar Aremania di tengah unjuk rasa aksi damai menuntut penuntasan konflik dualisme Arema, di depan Balai Kota Malang, pada Senin (16/11/2020). Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Street Football yang digelar Aremania di tengah unjuk rasa aksi damai menuntut penuntasan konflik dualisme Arema, di depan Balai Kota Malang, pada Senin (16/11/2020). Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Cara unik dilakukan Aremania dalam menyampaikan kritiknya atas konflik dualisme berkepanjangan yang tengah melanda tubuh klub kebanggaan mereka, Arema. Mereka menggelar street football alias sepak bola jalanan di jalanan depan Balai Kota Malang, pada Senin (16/11/2020).
ADVERTISEMENT
Sepak bola jalanan ini dilakukan saat gelaran unjuk rasa bertajuk Aksi Damai Aremania, Make Malang Great Again, di Alun-Alun Tugu Malang.
Mereka satu suara, satu tujuan, untuk mencari solusi rekonsiliasi atas konflik dualisme yang sudah berlangsung hampir satu dekade.
Street Football yang digelar Aremania di tengah unjuk rasa aksi damai menuntut penuntasan konflik dualisme Arema, di depan Balai Kota Malang, pada Senin (16/11/2020). Foto: Ulul Azmy
Tampak, sejumlah Aremania asyik bersepak bola di tengah siang yang terik. Mereka bermain dengan mengenakan seragam bertema persatuan. Tak lupa, mereka juga memasang dua gawang kecil di tengah jalan. Sepak bola itu juga mereka parodikan sebagai pertandingan persahabatan antara Arema FC versus Arema Indonesia.
Konseptor Street Football Aksi Damai Aremania, Inaka, menuturkan aksi sepak bola gaya bebas ini dilakukan sebagai simbol penyadaran bahwa sepak bola merupakan simbol persatuan. Bukan malah saling terpecah-belah.
ADVERTISEMENT
"Sejarahnya, Arema sejak lahir pada 11 Agustus 1987 itu ya untuk bersatu. Arema itu satu, bukan dua. Kami gelar street football ini sebagai simbol bahwa sepak bola itu menyatukan, bukan memisahkan,'' terangnya.
Street Football yang digelar Aremania di tengah unjuk rasa aksi damai menuntut penuntasan konflik dualisme Arema, di depan Balai Kota Malang, pada Senin (16/11/2020). Foto: Ulul Azmy
Inaka berharap, konflik dualisme yang sudah berlangsung selama hampir satu dekade di tubuh Arema ini, segera selesai. "Tidak ada itu Arema FC. Tidak ada itu Arema Indonesia. Arema hanya satu, Arek Malang,'' pungkasnya.