Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
MALANG - Belakangan, tengah ramai dibicarakan anternatif lain untuk mendeteksi COVID-19, yakni Tes Swab Antigen.
ADVERTISEMENT
Swab Antigen sendiri disebut lebih akurat mendeteksi virus corona dibanding rapid test antibodi biasa. Bahkan, mendekati hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Kalau Rapid Test kan memang sudah tidak disarankan oleh Kemenkes ya karena untuk rapid test biasa tidak bisa spesifik melihat virus Covid-19 sebenarnya," terang Direktur Klinik Universitas Brawijaya, dr Fida Rahmayanti MMRS.
"Sementara antigen ini disinyalir bisa mendeteksi spesifikasi dan sensitivitas virus COVID-19 hingga 90 persen mendekati PCR, karena metodenya juga persis swab," imbuhnya.
Baik rapid test antibodi maupun antigen, keduanya memiliki kesamaan, yakni dapat mengeluarkan hasil tes dalam waktu yang relatif singkat. Kurang lebih hanya 30 menit hingga 1 jam saja.
Dia menjelaskan perbedaannya. Jika rapid test antibodi mendeteksi virus secara keseluruhan, maka antigen ini bisa lebih spesifik mendeteksi virus COVID-19. Karenanya, rapid tes antigen disebut lebih akurat daripada rapid test biasanya.
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, hasil tes pun dinilai lebih pasti. Jika rapid test antibodi adalah reaktif dan non-reaktif, maka tes antigen adalah positif dan negatif.
"Memang rapid test itu tidak spesifik sensitif terhadap virus COVID-19. Bisa saja virus yang terdeteksi reaktif itu sebenarnya virus yang lain. Belum lagi jika untuk tes masal. Keluar hasilnya kan lama jadi kurang efektif," jelasnya
Swab antigen sendiri dilakukan dengan cara swab melalui hidung, tenggorokan, dan dicampur ekstrasi. Tenaga kesehatan pun bisa melakukan swab ini.
Terkait harga, tes antigen ini hanya berkisar 30-40 persen dari biaya tes swab PCR yang mencapai Rp 900 ribu. "Harganya kan juga murah. Dibandingkan rapid yang hasilnya belum tentu COVID-19. Sehingga bisa jadi alternatif," tuturnya
ADVERTISEMENT
Diketahui sebelumnya, Klinik Universitas Brawijaya menjadi salah satu lokasi uji lab swab antigen, selain Universitas Indonesia. Uji swab ini dilakukan kepada 30 pasien. Jika hasil uji menunjukkan efektivitas, maka diperkirakan dapat menjadi pengganti rapid test antibody yang sebelumnya kerap dilakukan.
Reporter: Feni Yusnia
Live Update