Syanindita Puspa, Mahasiswi Kedokteran UIN Malang yang Juga Penulis Novel

Konten Media Partner
19 November 2020 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syanindita Puspa. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Syanindita Puspa. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Kesibukan sebagai mahasiswa, kadang membuat diri lupa mengembangkan potensi non akademik. Padahal, keduanya begitu penting untuk bekal saat lulus nanti.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang disadari oleh mahasiswi semester 7 jurusan Pendidikan Dokter UIN Malang, Syanindita Puspa Wardhani. Meski disibukkan dengan perkuliahan, dia masih sempat berkarya sebagai novelis.
Kepada tugumalang.id, Syanindita menceritakan dirinya suka menulis sejak kecil. "Jadi kalau novelis itu awalnya dari kecil itu aku memang suka menulis," terangnya, pada Kamis (19/11/2020).
Dan saat menjadi mahasiswa semester 2, dia mengikuti lomba cerpen. "Lalu saya berpikir akan sia-sia kalau cuma stuck di cerpen aja. Akhirnya saya kembangkan menjadi novel hingga akhirnya bisa rilis buku," ungkapnya.
"Waktu itu saya menulis novel berjudul Sajak Rindu dalam Doaku, ini garis besarnya tentang kesetiaan seorang wanita," sambungnya.
Saat ini, kebanyakan waktunya terbagi sebagai pengisi seminar atau moderator. "Saya membuat novelnya itu ketika semester 2 dan 3 atau tahun 2018. Sementara sekarang kebanyakan saya mengisi acara seminar sampai moderator," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Karena dirinya saat ini sudah memasuki semester 7, dia lebih cenderung menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya. "Untuk sekarang membagi waktunya lebih banyak ke akademisnya, tapi tetap harus seimbang sehingga tidak menolak kesempatan yang ada," terangnya.
Lebih lanjut, Syanindita mengungkapkan cara melawan rasa malas saat menulis. "Untuk melawan rasa malas itu kita harus punya niat dan inspirasi buat nulis. Sehingga kalau kita punya niat atau inspirasi buat nulis InsyaAllah pasti jalan," ujarnya.
"Karena kalau kita punya inspirasi tapi gak punya niat itu, sama aja bohong. Kita juga harus punya rasa cinta pada dunia menulis," imbuhnya.
Dia memastikan, meskipun kuliah sambil menulis novel, nilai-nilai akademiknya masih bagus. "Semua pasti ada jalannya karena selama ini saya nulis sambil kuliah tapi nilai masih cumlaude. Jadi passion tidak akan menghalangi akademis kita," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, dia mengungkapkan pesan-pesan bagi perempuan yang ingin menjadi novelis. "Pesan saya kalau dengan menulis kita bisa menyalurkan ekspresi, sehingga jangan pernah takut karena di situ kita bisa meluapkan apa yang ada di pikiran kita," ucapnya.
"Dan menulis itu adalah ajang untuk bereksplorasi dengan kemampuan kita yang seluas-luasnya. Karena kita dapat menulis dengan cara apapun entah kritisi pada lingkungan, fiksi, sampai tulisan jurnalistik," pungkasnya.