Table Top, Upaya Disporapar Kota Malang Pulihkan Ekonomi Pariwisata

Konten Media Partner
12 Desember 2020 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Table Top 2020, upaya Disporapar Kota Malang mempertemukan pelaku industri wisata di Kota Malang dan kota-kota lain. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Table Top 2020, upaya Disporapar Kota Malang mempertemukan pelaku industri wisata di Kota Malang dan kota-kota lain. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Upaya pemulihan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata terus dilakukan oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang. Salah satunya melalui kegiatan Table Top, sebuah jembatan untuk mempertemukan langsung sellers dan buyers.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, sellers adalah pelaku industri wisata di Kota Malang seperti hotel, restoran, pusat belanja, hingga obyek wisata. Sementara buyers adalah pelaku usaha agen-agen perjalanan di luar kota seperti tour and travel misalnya.
''Dari table top ini, kedua belah pihak bisa bertemu, membangun networking (jaringan) dan kerjasama secara intens. Sama-sama saling menyemangati, bahwa wisatawan tetap dapat berwisata dengan aman, sehat, dan nyaman,'' terang Sekretaris Disporapar, Erna Wyanasi SE MM, pada Sabtu (12/12/2020).
Sekretaris Disporapar Kota Malang, Erna Wyanasi SE MM. Foto: Ulul Azmy
Seperti diketahui, geliat pariwisata Kota Malang ikut lumpuh sejak pandemi merebak. Pemkot Malang dalam hal ini Disporapar, berupaya tetap hadir untuk memulihkan ekonomi melalui kegiatan pariwisata. Faktor trust (kepercayaan) menjadi kunci utama yang harus digenjot.
Langkah ini (table top), kata Erna, sangat penting guna menumbuhkan kembali kepercayaan kepada wisatawan, bahwa Kota Malang itu 'Aman-Aman Wae'. Artinya, dijamin aman, sehat dan nyaman. Dari sini, minimal geliat pariwisata bisa tetap bergerak meski dalam skala kecil.
ADVERTISEMENT
"Meski begitu, kita juga tak boleh lengah. Protokol kesehatan harus terus diterapkan, didengungkan. Baik oleh pelaku industri wisata dan wisatawan. Itu yang utama. Jangan ragu traveling, tapi juga waspada kesehatan,'' imbaunya.
Table Top 2020, upaya Disporapar Kota Malang mempertemukan pelaku industri wisata di Kota Malang dan kota-kota lain. Foto: dok
Program Table Top ini, terang Erna, juga termasuk promosi wisata melalui kegiatan MICE (Meeting, Incentives, Conferencing, and Exhibitions). Lebih pada perjalanan-perjalanan kecil, perjalanan bisnis, dari hotel ke hotel, resto ke resto, dengan jumlah orang tak banyak.
Melalui kegiatan ini, gerakan wisatawan datang bisa terus tergerak. ''Hotel-hotel terpesan, resto dan sentra kuliner didatangi. Kampung-kampung wisata dikunjungi. Itu mendatangkan wisatawan,'' terang dia.
''Hasilnya, pesertanya kemarin ngaku seneng banget karena bisa kembali melakukan perjalanan dengan aman, sehat, dan nyaman. Meski nuansa wisata gak kayak sebelumnya,'' imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, Kota Malang menjadi destinasi pilihan khusus untuk perjalanan-perjalanan kecil seperti sentra kuliner, hotel, kampung tematik, dan wisata kota lainnya.
Ke depan, bakal ada destinasi baru yakni Kayutangan Heritage dengan nuansa ala Malioboro di Jogja atau Jalan Braga di Bandung.
"Harapannya tentu saja pandemi segera berakhir, pandemi yang menghantam kita semua sudah hampir setahun. Sehingga pariwisata bangkit, perekonomian jalan. Usaha masyarakat apapun bisa kembali bangkit dan kita bisa menjalani kehidupan normal seperti biasanya,'' pungkasnya.(ads)