news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Terbengkalainya Perpustakaan Kecil di Tempat Wisata Kota Malang

Konten Media Partner
8 Desember 2019 12:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Perpustakaan yang terletak di tengah Kampung Warna Warni Jodipan, Kota Malang (Foto: Khusnul Hasana/Tugumalang.id)
TUGUMALANG.ID - Di tengah mencoloknya warna-warni cat yang menghiasi tempat wisata ikonis Kota Malang, sebuah perpustakaan kecil tampak kusam terbengkalai. Hiruk pikuk kegaduhan wisatawan seakan tak mendengar 'suara' buku yang tersimpan dalam rak-rak kecil yang tak dilirik siapapun. Miris. Begitulah kondisi perpustakaan yang terletak di tengah Kampung Warna Warni Jodipan, Kota Malang tersebut.
ADVERTISEMENT
Perpustakaan yang diberi nama Warna Warni Pustaka itu terlihat jauh dari kata layak. Warna cat rak yang telah memudar, buku tak tertata dan terlihat mengering, bahkan, tak jarang banyak yang sudah koyak. Semua orang yang datang untuk mengabadikan Kampung Warna Warni Jodipan, seakan tak satupun menjadikan pojok baca ini sebagai latar foto mereka.
Kusam. Buku-buku di Warna Warni Pustaka, Kampung Warna Warni Jodipan tampak kering dan tak terawat. (Foto: Khusnul Hasana/Tugumalang.id)
Cindi, salah satu warga Jodipan yang tinggal tak jauh dari dari perpustakaan menuturkan bahwa Warna Warni Pustaka tersebut sebenarnya masih berfungsi. Dan tak jarang, anak-anak datang untuk membaca buku-buku di sana.
Dirinya menuturkan, bahwa selama ini yang merawat adalah warga sekitar, hanya saja memang jarang. "Paling juga ada mahasiswa datang bawa buku-buku untuk disumbang. Pengunjungnya selama ini hanya pengunjung biasa yang foto-foto," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi beberapa buku dalam rak di Warna Warni Pustaka, Jodipan, Kota Malang. (Foto: Khusnul Hasana/Tugumalang.id)
Warna Warni Pustaka sendiri didirikan oleh beberapa Mahasiswa FEB UB pada tahun 2016 silam dengan maksud pengabdian kepada masyarakat. Koleksi buku yang ada memang menyasar pembaca anak-anak, seperti majalah Bobo, King Matematika dan masih banyak lagi. Namun, tak jarang juga terdapat buku-buku bergenre remaja seperti buku karya Dewi Lestari.
Perpustakaan didirikan dengan maksud tak jauh dari meningkatkan minat baca dikalangan masyarakat. Seberapa banyak perpustakaan yang dibangun, jika tak ada keinginginan masyarakat untuk membaca buku, ratusan buku-buku dan perpustakaan akan tetap usang.