Terduga Teroris di Malang Dikenal Supel dan Pernah Jadi Ketua RT

Konten Media Partner
27 Februari 2021 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kediaman terduga teroris AYR, yang juga digunakan untuk bimbel atau tempat kursus.(foto:Rizal Adhi Pratama).
zoom-in-whitePerbesar
Kediaman terduga teroris AYR, yang juga digunakan untuk bimbel atau tempat kursus.(foto:Rizal Adhi Pratama).
ADVERTISEMENT
MALANG – Penangkapan terduga teroris berinisial AYR warga Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang cukup membuat geger para tetangga.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, AYR sudah lama tinggal di sana dan sering berinteraksi dengan warga sekitar dengan baik. Bahkan, saat ini AYR masih menjabat sebagai tim manajemen RT di lingkungan perumahan.
“Yang dibawa satu orang atas nama AYR, dia memang warga kami dan sudah tinggal lama. Dan salah satu anggota tim memanajemen RT,” terang Ketua RT. 02 RW. 14 Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Heran Subagio, saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (27/02/2021).
Ketua RT. 02 RW. 14 Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Heran Subagio.(foto:Rizal Adhi Pratama).
Heran menegaskan, jika AYR bukanlah sosok tertutup, bahkan AYR dinilai aktif berinteraksi dengan para tetangga.
“Kesehariannya tidak masalah, beliau bukan orang yang tertutup. Kalau beliau orangnya tertutup, saya gak bakal berani menjadikan dia salah satu tim manajemen RT bagian auditor kami,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Ia bahkan juga mengungkapkan jika AYR pernah menjabat sebagai ketua RT. Tapi tidak diungkapkan menjadi Ketua RT pada tahun berapa.
“Beliau juga pernah menjadi ketua RT sebelum saya. Beliau orangnya aktif, bergaul dengan warga baik. Sering bertemu dengan saya dan berjamaah di masjid,” ujarnya.
Karena itulah, para tetangga AYR sangat terkejut atas penangkapan yang dilakukan Densus 88 pada Jumat siang (26/02/2021) di rumahnya.
Ads
“Beliau sangat terbuka dan itulah yang mengejutkan saya, begitupun warga. Kenapa saya tidak bisa banyak menjelaskan, karena saat penangkapan wilayah di sini disterilkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Heran mengatakan jika AYR sekeluarga sudah tinggal di Perumahan Bumi Mondoroko Raya sejak lama.
“Kalau tinggal di sini sudah lama, saya saja di sini tahun 2002, beliau sudah ada. Dan itu rumah beliau sendiri, bukan ngontrak,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesehariannya, AYR diketahui bekerja sebagai guru dan membuka Bimbel (Bimbingan Belajar) di rumahnya.
“Dia punya kursus atau bimbel, dan ada jualan online juga. Beliau juga guru, tapi guru di mana saya juga tidak tahu. Tapi yang pasti dia punya bimbel di rumah dan punya titel sarjana,” bebernya.
Terakhir, pria berkacamata ini mengatakan jika Densus 88 hanya membawa AYR saja. Sementara istri dan keempat anaknya masih ada di rumah untuk menenangkan diri.
“Setelah kejadian itu, istri saya mencoba mengontak istrinya (terduga teroris) dan keempat anaknya. Dan isi kontak itu adalah untuk mencoba menenangkan situasi. Bagaimanapun ini adalah warga kita, jadi kita perlu menenangkan,” pungkasnya.