Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Terinspirasi Film Korea, AKP Triwik Menjelma Jadi Kapolsek Pakisaji yang Tegas
17 September 2020 17:56 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Cita-cita memang bisa terinspirasi dari mana saja. Salah satunya dari film Korea. Hal inilah yang dialami Kapolsek Pakisaji, AKP Triwik Winarni.
ADVERTISEMENT
Kepada tugumalang.id, Triwik bercerita, awal cita-citanya menjadi seorang polisi karena melihat sosok Polisi Wanita (Polwan) di TV dan film Korea.
"Saya menjadi polisi ini inspirasinya ketika dulu melihat Polwan di TV atau dari film Korea yang ceritanya mengedepankan tugas Polisi Wanita," kenang Triwik, pada Kamis (17/9/2020).
Setelah itu, dia merenung apakah bisa menjadi sosok Polwan yang diidamkannya itu. Lalu, dia memberanikan diri mengikuti tes Bintara pada tahun 1988 dan usahanya terbukti tidak sia-sia.
"Akhirnya dengan usaha dan niat saya masuk pendidikan Bintara tahun 1988-1989. Lalu tahun 2004 saya melanjutkan sekolah Perwira," kenangnya.
Sebelum menjadi Kapolsek Pakisaji, Triwik menjabat Kapolsek Wonosari selama 3 tahun.
"Saya sebelumnya tiga tahun lebih menjadi Kapolsek Wonosari Gunung Kawi. Setelah dari sana saya geser ke Kapolsek Pakisaji sejak Agustus 2019 sampai sekarang," bebernya.
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan, tugas menjadi Kapolsek memang terlihat berat. Namun, akan terasa ringan jika diniatkan untuk beribadah.
"Memimpin Polsek itu tidak berat kalau dilaksanakan dengan ikhlas dan niat ibadah. Apalagi sekarang kita menghadapi COVID-19. Ini kebersamaan dengan anggota dan tim yang lain harus diperkuat," ucapnya.
Khususnya, karena Pakisaji berbatasan langsung dengan Kota Malang. Membuat kasus-kasus COVID-19 ini juga menyita perhatian Triwik.
Ditambah sekarang, tugasnya bertambah menjaga Kamtibmas saat di masa Pilkada Kabupaten Malang 2020. "Kalau dibilang berat ya berat, tapi bila dilaksanakan dengan gotong royong dan sinergi dengan instansi terkait insyaAllah semua terasa ringan," paparnya.
"Kalau kita bilang terasa ringan itu bisa dilakukan meski berat. Karena masalahnya bukan berat atau ringan, tapi menghadapi semuanya bersama-sama pasti tidak terasa berat," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Triwik juga dituntut untuk bersikap tegas terkait tindakan pidana di wilayahnya.
"Kalau soal ketegasan kita harus lebih gila, tegas sekali. Kalau mengambil keputusan yang menyangkut (kasus) membahayakan masyarakat banyak harus tegas sekali," ujarnya.
"Bila seseorang melakukan tindakan pidana kita harus tegas. Misalnya terkait kasus-kasus sabu-sabu atau narkoba kita harus tegas," pungkasnya.