Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
MALANG - Kedatangan Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber di Kota Malang tak hanya sekedar agenda tausiyah. Dia juga melakukan ramah tamah dengan para sahabat dan jamaahnya yang ada di Kota Malang. Persisnya di Restoran Timur Tengah Baitul Maqdis. Lokasinya ada di seberang Masjid Khadijah, pada Kamis (17/9/2020).
ADVERTISEMENT
Hal spesial yang dilakukannya selama transit di kota bunga ini yakni memasak nasi bukhari, masakan khas Timur Tengah. Secara fisik, hampir serupa dengan nasi briyani. Nasi bukhari juga terbuat dari nasi basmati dicampur dengan daging ayam, sapi, dan kambing.
''Acaranya kan memang buka bersama dan ramah tamah. Nah disini beliau juga akan masak-masak bareng. Menunya nasi bukhari,'' kata Asisten Pribadi Syekh Ali Jaber, Abu Aras.
Abu Aras yang menjadi asisten pribadi ulama tersohor ini selama 8 tahun, mengakui Syekh Ali Jaber memang selalu menyempatkan waktu untuk memasak. Terutama masakan khas Timur Tengah, tempat kelahirannya.
''Beliau memang punya hobi dan jago memasak. Mungkin diwarisi dari ibunya. Apalagi pas muda beliau kan hidupnya mandiri. Jadi sudah terbiasa dalam hal masak-memasak,'' ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ulama yang lahir di Madinah, Arab Saudi ini dikenal sebagai pendakwah ternama dengan isi materi agama yang konkrit dan menyejukkan. Dia juga adalah ahli tahfidz.
Hingga kemudian mengalami insiden penusukan oleh pemuda yang tak dikenalnya, saat memberikan tausiyah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, pada Minggu 13 September 2020 lalu. Bahu tangan sebelah kanannya mengalami luka ringan.
Pasca insiden itu, tak membuat Syekh Ali kapok berdakwah. Sejumlah agenda tausiyah yang sudah direncanakan sejak awal tetap dilakoninya. Termasuk di Kota Malang, pada Kamis (17/9/2020).
Tak lupa, dia memberikan kata penyejuk bagi jamaahnya yang turut marah atas perisiwa itu. Dia berpesan untuk tidak mengaitkan insiden ini dengan isu apapun. Juga tidak mudah terprovokasi dengan isu yang berkembang di luar selain dari dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
''Bahkan saya tidak pernah punya musuh. Ini murni ujian dari Allah SWT. Semoga dari kejadian ini bisa menjadi hikmah untuk kita tetap bersatu, bersama-sama membangun Indonesia," tuturnya.
Kedatangan ulama ternama ini pun mendapat pengawalan ketat dari kepolisian.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata, tampak turun langsung mengawal Syekh Ali. Berharap kejadian serupa tidak terulang.
Selain itu, beberapa personel Banser NU Kota Malang pun turut memberikan pengawalan ketat kepada Syekh Ali Jaber.