Tips Menjaga Kehamilan saat Travelling

Konten Media Partner
29 September 2020 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr Nurfianti Indriana SpOG. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
dr Nurfianti Indriana SpOG. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Perjalanan jauh kerap membuat was-was para wanita hamil. Faktor kesehatan ibu dan janin menjadi pertimbangan utama. Berikut tips berpergian dalam kondisi hamil dari Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, dr Nurfianti Indriana SpOG.
ADVERTISEMENT
"Ibu hamil yang sehat bisa melakukan perjalanan jauh pada usia kehamilan antara 14- 28 minggu atau pada trimester II," jelas Nurfianti.
Pada usia kehamilan tersebut, lanjutnya, ibu hamil yang sehat relatif tidak mengalami gangguan perubahan hormonal seperti pada trimester pertama atau gangguan kontraksi palsu yang banyak terjadi di trimester akhir.
Dosen Fakultas Kedokteran UIN Malang ini menyarankan, sebelum melakukan perjalanan jauh, ibu hamil wajib melakukan persiapan. Memastikan bahwa kondisi kesehatan serta kehamilan dalam kondisi sehat. Perlu dilakukan pemeriksaan dengan mengunjungi bidan ataupun dokter.
"Wajib melakukan pemeriksaan misalnya pada pemeriksaan umum didapatkan kondisi sedang tidak sakit atau tidak ada keluhan, tekanan darah dalam batas normal, suhu badan normal," bebernya.
"Secara spesifik untuk kehamilan tidak ada keluhan kontraksi, keluar darah, atau flek/keluar cairan," imbuh praktisi yang bekerja di RS Persada ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lanjutnya, perlu adanya konsultasi dengan dokter terkait penanganan pertama jika terjadi kegawatan. Juga konsultasi tentang jenis obat yang perlu dibawa selama perjalanan.
"Ibu hamil harus menanyakan obat yang perlu dibawa seperti penguat atau penenang rahim, karena dalam perjalanan resiko untuk terjadi kontraksi itu lebih tinggi dan sering," sebutnya.
Dia juga menyarankan membuat surat keterangan kehamilan untuk perjalanan.
"Pada saat perjalanan dengan menggunakan transportasi umum dibutuhkan surat keterangan dokter, seperti yang dibutuhkan oleh beberapa maskapai. Tetapi beberapa tidak diperkanankan saat usia kehamilan lebih dari 32 minggu," bebernya.
Tak hanya itu, ibu hamil juga perlu menyiapkan kebutuhan selama di perjalanan seperti membawa makanan dan minuman sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghindari makanan yang kurang higienis selama diperjalanan. Sebab, daya tahan tubuh ibu hamil lebih rendah sehingga berisiko untuk sakit.
ADVERTISEMENT
"Resiko yang terjadi pada ibu hamil jika tidak menyiapkan makanan untuk menjaga nutrisi selama perjalanan yaitu dehidrasi dan diare," jelasnya.
"Membawa secukupnya obat-obatan seperti penguat kehamilan, obat diare, obat mual, atau obat pusing. Dan yang perlu diperhatikan tidak semua obat bisa langsung dibeli di apotik karena membutuhkan resep dokter," bebernya.
Selama di perjalanan, wanita hamil juga harus memperhatikan faktor kenyamanannya. Seperti jenis sepatu yang digunakan, baju yang longgar, dan menyediakan bantal duduk.
Tak lupa, dia juga membagikan tips agar ibu hamil sehat selama diperjalanan.
"Selalu menciptakan mood bahagia ibu hamil selama perjalanan, merilekskan tubuh dengan menggerakan badan setiap 40-60 menit sekali, dan menghindari duduk dalam posisi menetap dengan waktu yang lama. Hal tersebut perlu diperhatikan sebab resiko terjadi DVT akibat hormonal lebih tinggi," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perlu mempertimbangkan lokasi atau fasilitas kesehatan yang terdekat, serta nomer telpon yang dapat dihubungi. "Sehingga tidak bingung mencari jika terjadi kegawatan. Sebab, tidak semua fasilitas kesehatan ada jaga 24 jam," pungkasnya.