TNBTS Sudahi Polemik Satwa Liar di Semeru yang Dicurigai Macan Kumbang

Konten Media Partner
7 Februari 2022 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kucing hitam, yang tertangkap kamera CCTV pemantau lahar, yang sebelumnya diduga Macan Kumbang. dok/TNBTS
zoom-in-whitePerbesar
Kucing hitam, yang tertangkap kamera CCTV pemantau lahar, yang sebelumnya diduga Macan Kumbang. dok/TNBTS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
LUMAJANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), menyudahi kehebohan warganet atas rekaman video seekor satwa liar yang dicurigai sebagai macan kumbang, berkeliaran daerah aliran lahar di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
ADVERTISEMENT
BB TNBTS memastikan bahwa satwa dalam video kamera CCTV Relawan Pos Pantau Lahar Gunung Semeru itu adalah jenis kucing, bukan satwa macan kumbang seperti diduga sebelumnya.
Ternyata bukan Macan Kumbang, tapi kucing hitam. dok/TNBTS
Hal ini terungkap dalam unggahan instagram resmi milik BB TNBTS, bahwa tim dari Resort PTN wilayah Pasrujambe, Candipuro dan Ranu Darungan BBTNBTS telah melakukan pengumpulan bahan keterangan dan informasi lebih dalam mengenai satwa dalam video CCTV tersebut.
Hasilnya, dari penyelidikan ke lokasi didapati bahwa satwa yang muncul ini adalah seekor kucing berwarna hitam. Tak hanya itu, mereka mengunggah video baru penampakan kucing hitam ini masih asyik berkeliaran di sekitar lokasi.
"Hasil informasi yang didapat si kucing hitam manis ini ternyata sering tidur di rumah seberang pos pantau dan akhirnya sukses mendapatkan “panggungnya” hari ini," tulis @bbtnbromotenggersemeru dalam akun instagramnya, Senin (7/2/2022).
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diunggah, seekor kucing hitam itu juga masih asyik berkeliaran dan tampak dengan santai berjalan dengan gaya seperti di rekaman video sebelumnya.
Atas kehebohan ini, pihak BB TNBTS akhirnya mengudahi geger keberadaan satwa jenis kucing besar ini. Pihaknya menuturkan bahwa macan tutul atau kumbang yang asli masih kerasan di habitat aslinya di Gunung Semeru.
"Sepertinya macan tutul yang asli tetap betah di hutan ya sahabat. Semoga populasinya tetap terjaga dan habitatnya tetap lestari," imbuh mereka.