Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
Tunjukkan Milenialitas, Mahasiswa Inisiasi Mini Bazar di Kampus
29 November 2019 13:46 WIB
![Situasi gelar produk mahasiswa dalam acara mini bazar.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1575009696/krunk7wivkx0ikh9tfm6.jpg)
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID- Generasi milenial Indonesia memiliki kecenderungan untuk memilih pekerjaan yang tidak terikat. Generasi ini lebih memprioritaskan keseimbangan antara dunia kerja dan kehidupan pribadi dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka cenderung memilih pekerjaan yang lebih fleksibel secara kondisi dan jam kerja. Termasuk mengembangkan diri dalam dunia wirausaha.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Universitas Negeri Malang (UM), mereka tidak hanya mendapatkan keilmuan teoritis tentang kewirausahan sosial, akan tetapi mereka justru ingin melaksanakan praktik bisnis. “Kecil-kecilan ini kami membuat bazar di kampus,” ungkap Al Mirah Baana, ketua panitia kegiatan Entrepreneur Day.
Sengaja, mahasiswa ini memilih akhir pekan sehingga bisa memaksimalkan kegiatan untuk praktik berwirausaha. Apalagi pada setiap Jumat, lanjut Baana, UM melaksanakan Car Free Day sehingga akan banyak mahasiswa lain yang melewati jalan di depan asrama UM. Meskipun melakukan mini bazar ini, namun mereka tidak meninggalkan kemajuan teknologi. Seminggu sebelumnya mereka telah melakukan penjualan online melalui Instagram, Facebook, dan Whatsapp. “Mumpung car free day, jadi ada peluang akan melewati parkiran asrama,” imbuh mahasiswa semester 3 ini.
ADVERTISEMENT
Menanggapi inisiatif mahasiswanya, Sekretaris Jurusan (Sekjur) PLS Dr. Sri Wahyuni, M.Pd sangat mendukung kegiatan tersebut. Apalagi, Sri Wahyuni menyadari jika salah satu karakteristik generasi milenial mempunyai kecenderungan untuk mengembangkan diri,termasuk menjadi wirausaha. “Praktik kecil seperti ini akan membantu mengembangkan softskills,” ungkapnya.
Selain itu, Sri Wahyuni juga berharap dalam menghadapi era disrupsi membuat dunia pendidikan nonformal semakin inovatif dalam melihat tantangan dan kemajuan industri. Ia berharap kegiatan ini akan menjadi tradisi matakuliah kewirausahaan agar mehasiswa bisa merasakan langsung belajar praktik di lapangan.
Editor : Rino Hayyu Setyo