UIN Malang Jadi Perwakilan PTKIN untuk Kontrak Kinerja BLU dan Kemenkeu

Konten Media Partner
20 Maret 2021 8:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kontrak Kinerja BLU dan Kemenkeu. Foto: Rezza Doa
zoom-in-whitePerbesar
Kontrak Kinerja BLU dan Kemenkeu. Foto: Rezza Doa
ADVERTISEMENT
MALANG - Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang terpilih menjadi perwakilan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia dalam rangka penandatanganan kontrak kinerja Badan Layanan Umum (BLU) dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Keuangan RI dan BLU Promise yang berlangsung secara virtual melalui via Zoom meeting, dengan mengusung tema BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi.
Rapat Koordinasi (Rakor) BLU tahun 2021 ini, melibatkan 244 satker BLU di seluruh Indonesia yang dihadiri oleh Menkeu, Sri Mulyani; Mendikbud, Nadiem Makarim; Menkes, Budi Gunadi; dan Dirjen Pembendaharaan Kemenkeu, Hadiyanto, yang melakukan penandatanganan kontrak kerja atau Key Performance Indicator (KPI) BLU tahun 2021.
Kontrak Kinerja BLU dan Kemenkeu. Foto: Rezza Doa
Kegiatan KPI ditandatangani oleh perwakilan dari 4 perguruan tinggi yaitu Universitas Semarang, UIN Malang, Politeknik Transportasi Darat Indonesia STTD, dan Poltekes Kemenkes Kupang yang dilakukan secara serentak.
UIN Malang terpilih sebagai perwakilan PTKIN dalam rumpun layanan pendidikan untuk menandatangani kontrak kinerja pemimpin BLU dengan Dirjen Perbendaharaan RI. Penandatanganan dilakukan oleh Rektor UIN Malang, Prof Dr Abd Haris MAg.
ADVERTISEMENT
Prof Haris bersyukur, UIN Malang ditunjuk sebagai wakil dari PTKIN. "Semoga kegiatan ini akan membawa keberkahan khususnya kemajuan pelayanan BLU di kampus UIN Malang," harapnya.
Perlu diketahui, indikator strategi BLU rumpun layanan pendidikan dalam aspek keuangan mencangkup rasio POBO, optimalisasi aset BLU, dan modernisasi pengelolaan BLU.
Selain itu, pada aspek layanan meliputi kualitas lulusan yang kompetitif, Merdeka Belajar, kualitas dosen, dan instruktur yang kompeten, link and match industry, dan peningkatan kualitas pendidikan serta aksesibilitas pendidikan tinggi.(ads)