Unikama Gelar Parade Budaya Nusantara Sebagi Wujud Kampus Multikultural

Konten Media Partner
15 Desember 2022 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tarian daerah asal Kalimantan Barat menjadi salah satu penampilan pembuka. Foto / Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
Tarian daerah asal Kalimantan Barat menjadi salah satu penampilan pembuka. Foto / Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Sebagai wujud Kampus Multikultural, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar Parade Budaya Nusantara (Prabutara) pada Kamis (15/12/2022).
ADVERTISEMENT
Acara ini diikuti oleh ratusan mahasiswa dan masyarakat umum. Mereka menikmati aneka kuliner hingga penampilan seni budaya dari berbagai daerah.
Kegiatan mengusung tema ‘Membentuk Karakter Bangsa dalam Merajut Keberagaman Budaya Nusantara’ ini diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unikama.
Beberapa stand kuliner ikut meramaikan Parade Budaya itu. Foto / Feni Yusnia
Ada 16 organisasi daerah (orda), organisasi kemahasiswaan (ormawa) hingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang melalui Duta Budaya Kota Malang yang ikut berpartisipasi dalam acara budaya itu.
“Ini gelaran yang baru diadakan lagi setelah pandemi. Sebagai bentuk untuk merajut segala kultur yang ada di Unikama sebagai kampus multikultural,” ujar Presiden BEM Unikama, Abi Naga Parawansa.
Rektor Unikama didampingi yayasan dan BEM Unikama membuka parade budaya Prabutara. Foto / Feni Yusnia
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya secara simbolis untuk meramaikan. Melainkan sebagai bentuk melestarikan budaya, khususnya dalam rangka Memperingati Hari Nusantara.
ADVERTISEMENT
Rektor Unikama, Dr Pieter Sahertian MSi, memberikan apresiasi atas terselenggaranya parade budaya ini. Terlebih, karena selaras dengan tagline Unikama sebagai Multicultural University atau Kampus Multikultural.
Rektor Unikama saat memberikan arahan. Foto / Feni Yusnia
“Kegiatan hari ini dalam rangka mengimplementasikan dan mewujudkan konsep tentang kampus multikultural,” jelasnya.
Dengan begitu ia berharap, mahasiswa mampu menjadi generasi muda yang tetap peduli dan tidak meninggalkan budaya lokal. Sebab, budaya lokal adalah akar dari budaya nasional.
“Memang mereka (mahasiswa) ingin mencoba membumikan tagline kita sebagai Kampus Multikultural dengan parade ini. Ke depan, mereka juga punya gagasan untuk mendirikan galeri budaya nusantara yang akan menghadirkan berbagai adat suku di Indonesia,” tuturnya.