Unisma Gelar International Conference Menggandeng Perguruan Tinggi Lintas Negara

Konten Media Partner
16 Desember 2022 20:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto bersama jajaran Unisma bersama co-host partner dalam The Second International Conference. Foto / Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama jajaran Unisma bersama co-host partner dalam The Second International Conference. Foto / Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
MALANG - Universitas Islam Malang (Unisma) melaksanakan konferensi internasional secara hybrid, melalui The 2nd International Conference, pada Jumat(16/12/2022). Gelaran itu merupakan langkah Unisma sebagai perguruan tinggi yang menapaki milestone research university, untuk menguatkan posisinya di tingkat internasional.
ADVERTISEMENT
Gelaran itu berlangsung selama dua hari, yakni pada 16 dan 17 Desember 2022. Konferensi bertajuk ‘on Multidisciplinary Sciences for Humanity in The Era of Society 5.0’ ini melibatkan dosen, mahasiswa, hingga praktisi dari perguruan di dalam maupun luar negeri.
Suasana pembukaan The Second International Conference yang digelar hybrid. Foto / dok Unisma
“Dalam konferensi ini kita melakukan sebuah kajian tentang multidisiplin ilmu. Terkait persoalan ilmu agama, pendidikan, engineering, kesehatan, budaya, ekonomi, sosial, hukum dan sebagainya,” ujar Rektor Unisma, Prof Maskuri Msi usai membuka international conference.
Konferensi ini dikemas dalam dua sesi. Yakni, sesi pleno (Plenary Session) dan sesi paralel (Parallel Session). Dengan demikian, nantinya hasil konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai jurnal baik nasional maupun internasional. “Dari 157 paper pada sesi paralel, sekitar 40 sekian paper berasal dari Unisma,” jelas Maskuri.
ADVERTISEMENT
Rektor Unisma Prof Maskuri MSi. Foto / Feni Yusnia
Nantinya, lanjut Maskuri, aneka permasalahan global dari berbagai perspektif itu akan dikupas dan dikelompokkan dalam tiga tema besar pembahasan yakni ilmu pendidikan agama, sosial dan sains teknologi sehingga mampu memberikan berbagai pandangan ilmiah.
Meski bukan yang pertama, gelaran ini berlangsung antusias dengan melibatkan lebih dari 16 negara. Di antaranya Malaysia, Brunei Darussalam, Austria, Australia, United States Amerika, Filipina, Taiwan, Palestina, Saudi Arabia, Sudan, Rusia, Yaman, Thailand, Korea Selatan, Timor Leste, hingga Uzbekistan.
Foto bersama jajaran Unisma bersama co-host partner dalam The Second International Conference. Foto / Feni Yusnia
Selain itu, terdapat 6 kampus yang menjadi co-host partner. Di antaranya, Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi, Universitas 17 Agustus Surabaya, Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Negeri Jambi.
Karenanya, Maskuri berharap konferensi lintas negara ini mampu meningkatkan kemampuan sivitas akademika dalam memahami ilmu pengetahuan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing.
ADVERTISEMENT
“Justru ilmu mereka akan semakin berkembang karena menjadi bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan kajian masing-masing,” pungkasnya.