Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
MALANG - Pascasarjana Universitas Merdeka (Unmer) Malang menggelar konferensi dengan enam Perguruan Tinggi dalam negeri dan luar negeri, yakni dari Australia, Belanda, Malaysia, Amerika Serikat, dan Turki.
ADVERTISEMENT
Para akademisi dari enam negara hadir sebagai pembicara dalam International Conference Human Security, Governance and Policy yang terbagi dalam dua sesi yaitu International Conference in Social Science 1st (ICONISS) dan 4th International Conference of Graduate School on Sustainability (ICGSS) pada 5-6 November 2020, yang dilakukan secara daring.
Adapun pemateri dalam konferensi ini diantaranya Staf Ahli Bidang Hukum dan Kesatuan Bangsa Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Drs Lutfi MTA MSi; Guru Besar Universitas Islam Negeri Jakarta, Syarif Hidayatullah; dan lain sebagainya.
Rektor Unmer Malang, Prof Anwar Sanusi SE MSi, dalam sambutannya menjelaskan bahwa keamanan manusia merupakan salah satu masalah global kontemporer yang mendapatkan perhatian besar dari para akademisi dan pemerintahan dunia sejak tahun 1994.
ADVERTISEMENT
Kata dia, Era Revolusi Digital 4.0 dan Masyarakat 5.0 menyimpan banyak tantangan bagi keamanan manusia.
"Terlebih saat ini, dunia tengah dihadapkan dengan pandemi COVID-19 yang menuntut kita untuk mengubah dinamika tatanan sosial dan percepatan digital di segala bidang," jelasnya.
"Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ada tujuh aspek penting yang harus terpenuhi dalam keamanan manusia. Yaitu keamanan ekonomi, keamanan pangan, keamanan kesehatan, keamanan lingkungan, keamanan pribadi, keamanan komunitas, serta keamanan politik,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Konferensi, Prof Dr Bonaventura Ngarawula MSi, menjelaskan bahwa ICONISS dan ICGSS menekankan pembahasan terhadap isu-isu penting tentang keamanan manusia Human Security, sebagai platform fundamental dalam pengembangan kebijakan politik, sosial budaya, dan ekonomi. Baik di negara maju maupun berkembang.
ADVERTISEMENT
"Selain berdiskusi dengan para pemateri, para peserta juga mengikuti sesi pararel untuk mempresentasikan hasil kajiannya. Tercatat hampir 150 peserta mempresentasikan hasil penelitiannya dalam forum yang digelar selama dua hari ini," katanya.
Konferensi ini ditutup oleh Direktur Pascasarjana Unmer Malang, Prof Dr Grahita Chandrarin SE MSi Ak CA.
Dia berharap, melalui seminar ini, akan tercipta solusi atas segala permasalahan global. "Yang terpenting terjadi dalam konferensi kita yaitu proses transfer ilmu yang positif antar akademisi dari berbagai penjuru dunia terutama di Indonesia,” pungkasnya.(ads)