Vaksinasi di Depan Mata, KPCPEN Optimistis Herd Immunity Segera Terbentuk

Konten Media Partner
23 Januari 2021 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Webinar nasional bertajuk "Kesehatan dan Ekonomi Nasional Pasca Vaksinasi", Sabtu (23/12021).
zoom-in-whitePerbesar
Webinar nasional bertajuk "Kesehatan dan Ekonomi Nasional Pasca Vaksinasi", Sabtu (23/12021).
ADVERTISEMENT
MALANG - Rencana pelaksanaan vaksinasi sebagai langkah penanganan wabah COVID-19 telah dimulai. Tentu, hal ini akan membuat angin segar di tengah kurva persebaran virus yang belum mereda. Sebagaimana diungkapkan Tim Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Basra Amru, dalam webinar nasional bertajuk "Kesehatan dan Ekonomi Nasional Pasca Vaksinasi", Sabtu (23/12021), dengan tujuan mencapai kekebalan massal (herd immunity) bisa segera terealisasi.
ADVERTISEMENT
Webinar ini diadakan Tugu Media Group, perusahaan media yang membawahi tugumalang.id (partner resmi kumparan.com) dan tugujatim.id bekerjasama dengan Climate Change Frontier (CCF), organisasi yang konsen mengawal isu-isu lingkungan dan kemanusiaan.
''Kita optimis itu (herd immunity) tercapai, dengan memanfaatkan apapun yang ada. Semoga bisa segera terbentuk dan membantu kita segera keluar dari kungkungan wabah ini,'' ungkapnya optimistis.
Namun, Basra menegaskan bahwa vaksinasi bukanlah obat. Itu hanya salah satu cara untuk membentuk ketahanan tubuh terhadap virus secara massal. Jadi, tubuh akan dikenalkan dengan virus yang sedang bermutasi dalam dirinya. Nah, untuk mencapainya, kata dia, ada dua cara. Yakni, dengan terinfeksi secara alamiah dan atau dengan divaksin. Kekebalan massal, sesuai ketentuannya minimal mencapai 70 persen dari populasi. Lalu, apakah jika setelah divaksin membuat seseorang bebas dari ancaman COVID-19.
ADVERTISEMENT
''Tidak begitu, dengan vaksin itu semaksimal mungkin menjaga agar tidak tertular dan seminimal mungkin terhindar dari gejala berat hingga resiko kematian. Apakah penting? Secara umum penting,'' paparnya.
Lebih lanjut, dalam hal ini memang vaksinasi masih belum bisa disuntikkam secara serentak karena memang dosisnya terbatas. Maka dari itu, untuk tahapan pertama vaksinasi diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes). Hingga nanti bertahap kepada petugas pelayanan publik, TNI/Polri, masyarakat rentan dan masyarakat umum.
''Target sesuai road-map dari WHO bisa selesai pada Februari 2022 mendatang. Dan itu, gratis,'' tambah dia. ''Memang tidak 100 persen menyelesaikan. Apa yang dapat membantu untuk 'menambal semua kebocoran' ini ya dengan disiplin prokes yakni 3 M dan 3 T,'' tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, acara ini juga didukung Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Synchronize Management, Wira-Wiri Entertaimment, dan Manusia Peduli Lingkungan (MPL) 8320. Selain itu, dalam webinar ini juga menghadirkan pembicara lain yakni dr Tirta Mandira Hudhi (dokter dan influencer), Wali Kota Malang Sutiaji, dan Basra Amru (Tim Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional).