Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu Simpan Relik sang Buddha Berusia Ribuan Tahun

Konten Media Partner
17 Mei 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vihara Dhammadipa Arama, di  Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu. foto/Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Vihara Dhammadipa Arama, di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu. foto/Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
BATU - Vihara Dhammadipa Arama yang berdiri sejak 1971 merupakan salah satu Vihara terbesar di tanah air. Vihara ini terletak di Jalan Raya Ir Soekarno, Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu.
ADVERTISEMENT
Beragam cerita menarik dari vihara ini. Di antaranya Vihara ini menyimpan relik Sang Buddha Gautama yang sudah berusia ribuan tahun. Bahkan, relik peninggalan berupa sisa abu kremasi ini menggumpal menjadi seperti batu.
Pagoda kedamaian, Patirupaka Shwedagon. Foto/Azmy
Relik ini disimpan rapi di museum yang terdapat di pagoda kedamaian bernama Patirupaka Shwedagon. Pagoda yang bangunannya didominasi warna emas ini menjadi tempat ibadah dan meditasi utama di sana.
Bhikkhu Karunasilo menuturkan jika relik yang berasal dari sisa abu kremasi ini kini menjadi objek pemujaan utama di sana untuk menghormati sang Buddha.
''Relik itu adalah bentuk fisik yang masih ada dari Guru Agung, Buddha Gautama'' ungkapnya.
Relik yang menggumpal serupa batu. Konon, abu relik yang menggumpal ini adalah tanda orang tersebut tingkat meditasinya mencapai tahapan sempurna. Foto/Azmy
Relik ini, sambungnya, didatangkan dari India dan langsung ditempatkan di Vihara Dhamadihipa Arama Kota Batu. Selain itu di sana juga disimpan banyak relik dari para guru dan tokoh-tokoh buddha lain yang berasal dari Srilanka.
ADVERTISEMENT
Konon katanya, jika abu sisa kremasi itu bisa menggumpal hingga menjadi batu, artinya orang tersebut merupakan orang-orang terpilih. Dalam hal ini, tingkat meditasinya sudah mencapai tahapan sempurna.
''Maka dari itu juga relik mereka menjadi objek pemujaan umat Buddha dan disimpan juga di sini,'' jelasnya.
Selain relik, vihara ini juga menyimpan banyak benda-benda langka yang berkaitan dengan sejarah penyebaran agama Buddha. Seperti halnya patung Buddha tidur atau The Sleeping Buddha berukuran raksasa dan berwarna emas dan masih banyak lagi.
Tidak heran jika memasuki kawasan vihara ini anda akan disuguhkan nuansa religi yang sangat kental. Di wilayah ini pula konon katanya juga adalah wilayah bersejarah.
Menurut Bhikkhu yang sudah lama di sana, Desa Mojorejo memiliki kisah sejarah dan peradaban yang panjang, termasuk di zaman kejayaan Buddha. Ini juga diperkuat dengan agama mayoritas di desa sana yang juga memeluk agama Buddha.
Koleksi relik di Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu yang menjadi objek pemujaan umat Buddha. Foto/Azmy
''Di desa ini pula juga dulu ditemukan prasasti, punden dan air yang dikeramatkan. Maka dari itu kemudian dibangun sebuah vihara yang bertahan sampai sekarang. Dulu sebelum semegah ini, di sini hanya gubuk bambu sederhana,'' ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan vihara lain, Vihara Dhammadippa Arama juga berdiri Sekolah Tinggi Agama Buddha Kertarajasa (STAB Kertarajasa). Di sekolah ini menjadi tempat pendidikan ajaran Buddha. Kurang lebih ada 100 Samanera dan Attasilani belajar di sana.
''Seperti di pesantren. Jadi tempat belajar para santri. Kalau di sini namanya Samanera merupakan calon Bikkhu laki-laki dan juga Attasilani adalah wanita yang menempuh perjalanan suci,'' pungkasnya.