Wali Kota Malang Bantu Lunasi Utang Guru TK yang Terlilit Pinjaman Online

Konten Media Partner
19 Mei 2021 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mawar (nama disamarkan, red) guru TK yang terlilit pinjaman online, saat bertemu dengan wali kota Malang Sutiaji. foto: Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
Mawar (nama disamarkan, red) guru TK yang terlilit pinjaman online, saat bertemu dengan wali kota Malang Sutiaji. foto: Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
MALANG - Wali Kota Malang akhirnya turun tangan guna melunasi utang Mawar (nama samaran, red), guru TK swasta di Kota Malang yang terjerat pinjaman online (pinjol) hingga Rp 40 juta dari 24 aplikasi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji usia pertemuan dengan Mawar yang didampingi Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sugiarto Kasmuri dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Malang, Suwarjana di Balaikota Malang, pada Rabu (19/5/2021)
"Jadi kami sudah memanggil Baznas untuk menginventarisir berapa sih sebenarnya jumlahnya nanti kita take over supaya tidak ada tanggungan lagi," ujarnya
Perihal berapa yang diberikan terkait bantuan tersebut, Sutiaji tidak membeberkan secara detail. Hanya saja disampaikan jika berkaitan dengan pinjaman pokok yang diambil Mawar. "Harapan kami memang kita akan membayar yang pokok-pokok saja sesuai dengan kesepakatan yang legal itu kan bayar yang pokok saja, artinya tanggungan ibu ini kita yang akan ambil alih," tambahnya
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, perihal dengan nasib pekerjaan Mawar, Sutiaji mengatakan telah berkoordinasi dengan Kadisdikbud Kota Malang sehingga dapat dicarikan solusi.
"Saya mintakan pada Kadis Dikbud untuk dicarikan solusi. Mengajar di TK yang lain atau gimana supaya ibu ini tetap bisa berkontribusi terhadap pendidikan," imbuhnya
Lebih jauh, ia juga menghimbau kepada masyarakat Kota Malang untuk tidak mudah tergoda pinjol baik yang legal maupun ilegal. Pun, berharap agar masyarakat dapat belajar bagaimana memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
"Bisa jadi ini bukan satu-satunya kasus yang terjadi. Sehingga masyarakat jangan gampang pinjem di pinjol karena dikhawatirkan bisa terjadi hal serupa dan jadi pelajaran untuk kita semua supaya masyarakat semakin tahu bagaimana upaya menutupi kebutuhannya dan mana yang seharusnya di hindari," tukasnya
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diberitakan, Mawar ini dililit utang sampai Rp 40 juta dari 24 aplikasi pinjam online (pinjol). Keseharian Mawar harus dihabiskan dengan teror-teror dari para debt kolektor, padahal Mawar awalnya hanya meminjam uang Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu dari 5 aplikasi pinjol.
Kepada tugumalang.id, Mawar bercerita jika awal mula dirinya nekat melakukan pinjaman uang ini karena kebijakan di Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) tempat ia bekerja selama 12 tahu mewajibkan semua guru memiliki ijazah S1.
Sayangnya, setelah itu hidup Mawar berbalik 180 derajat. Ia harus dibebani dengan hutang yang terus menumpuk dan teror dari debt kolektor yang kian menjadi. Selain menelepon Mawar, para debt kolektor juga membuat grup Facebook yang isinya akun-akun milik Mawar, Suami Mawar, Anak-anak Mawar dan Keluarganya.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti di situ, bahkan Sekolah TK yang menaungi Mawar justru memecatnya karena ketahuan memiliki utang Rp 40 juta lebih.
Menerima cobaan yang bertubi-tubi, Mawar sempat berpikir untuk bunuh diri. Namun, melihat anaknya masih kecil membuat niatnya urung dilakukan.