Konten Media Partner

Warga Kelurahan Pisang Candi di Malang Wujudkan Kampung Asri Lewat Urban Farming

21 Agustus 2022 15:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juri dari Dispangtan Kota Malang melakukan penilaian budidaya tanaman dan pemanfaatannya. Foto: M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Juri dari Dispangtan Kota Malang melakukan penilaian budidaya tanaman dan pemanfaatannya. Foto: M Sholeh
ADVERTISEMENT
MALANG - Minimnya lahan tak menyurutkan warga RW 04 Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, untuk membudidayakan tanaman hingga perikanan.
ADVERTISEMENT
Mereka berupaya mewujudkan kampung yang asri dan tahan pangan melalui Lomba Urban Farming 2022 yang diselenggarakan pada Minggu (21/8/2022).
Lomba yang diinisiasi oleh PKK RW 04 Kelurahan Pisang Candi itu, diikuti oleh 12 RT di RW 04 Kelurahan Pisang Candi. Berbagai budidaya unggulan masing masing RT diusung dalam perlombaan yang sekaligus juga dalam rangkaian peringatan ke-77 Kemerdekaan RI.
Juri dari Dispangtan Kota Malang melakukan penilaian budidaya tanaman dan pemanfaatannya. Foto: M Sholeh
Mulai budidaya tanaman hias, sayuran, rempah-rempah, hingga budidaya perikanan ada di setiap RT. Selain itu, juga ada produk-produk olahan makanan hingga minuman hasil dari budidaya tersebut. Bahkan juga ada pengelolaan limbah organik dan anorganik yang dijadikan barang bernilai tinggi seperti pupuk organik hingga pot bunga.
Ketua Pelaksana Lomba Urban Farming 2022, Yuni Yuwahayati mengaku takjub dengan antusias peserta yang tampak saling mendukung kelancaran kegiatan itu. Hampir setiap warga memiliki peran serta mewujudkan RT yang asri dan tangguh pangan.
ADVERTISEMENT
"Melalui urban farming, kami berharap nantinya tiap RT di sini lebih asri, indah, dan mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Tentu saat ini adalah momen bagi warga untuk bangkit dan membuat gebrakan setelah dua tahun vakum diterjang pandemi COVID-19," ucapnya.
Juri dari Dispangtan Kota Malang melakukan penilaian budidaya tanaman dan pemanfaatannya. Foto: M Sholeh
Menurutnya, ke depan masyarakat di RW04 berpotensi memiliki ketangguhan pangan yang baik meski hanya memiliki lahan yang minim. Sebab, sudah ada berbagai macam budidaya tanaman di masing-masing rumah warga.
"Misal warga sini panen sayuran, warga sebelahnya panen cabai, tomat, atau rempah-rempah, tentu mereka bisa saling memenuhi dan melengkapi kebutuhan," katanya.
"Mudah-mudahan urban farming ini bisa terus berkelanjutan dan menjadi percontohan di tingkat kelurahan, kecamatan, bahkan kota," imbuhnya.
Juri dari Dispangtan Kota Malang melakukan penilaian budidaya tanaman dan pemanfaatannya. Foto: M Sholeh
Terdapat beberapa penilaian dari Lomba Urban Farming tersebut. Mulai dari pembibitan, variasi jenis, denplot, estetika, prosentase warga yang memiliki tanaman, pemanfaatan hasil panen, inovasi, administrasi, hingga dokumentasi.
ADVERTISEMENT
"Kami bangga melihat antusias warga di sini. Di Kota Malang memang mayoritas lahan warga sempit-sempit. Mereka mau menanam aja sudah bagus, minimal untuk kebutuhan pribadi, tapi mereka mampu mengelolanya dengan baik," kata Juri dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang, Andy Wijaya.
Dia berharap gerakan urban farming ini bisa terus berkelanjutan hingga menjamur ke setiap rumah warga. Sebab, hal itu bisa mendorong masyarakat untuk mandiri dan tangguh pangan.
Juri dari Dispangtan Kota Malang juga memberikan rekomendasi kepada warga untuk mengoptimalkan potensi komoditas tanaman yang bisa diterapkan dengan lahan yang sempit.
"Ada tujuh komoditas tanaman mulai lombok, tomat, terong, kangkung, bayam, dan sawi. Tanaman itu bisa ditanam di tempat yang tak terlalu luas," jelas Juri dari Dispangtan Kota Malang, M Ridwan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurutnya, Budidaya Ikan Dalam Ember (Budidamber) juga memiliki potensi besar untuk bisa terus dikembangkan dalam lahan yang minim.
"Jadi bawahnya dikasih ikan lele, kemudian atasnya bisa ditanami kangkung. Itu sangat mudah dan efisien. Budidamber juga menjadi rekomendasi dari Dispangtan agar dikembangkan ke masyarakat," paparnya.
Sementara itu, Ketua RW 04 Kelurahan Pisang Candi, Darijono mengapresiasi gerakan PKK ini untuk mengoptimalkan potensi urban farming di wilayahnya. Sebab menurutnya, warga setempat banyak yang mulai berbudidaya usai pandemi melanda.
Dikatakan, warga setempat juga cukup terbantu dengan gerakan urban farming ini untuk meringankan kebutuhan sehari-hari. Dia menyebutkan, warga RW 04 mayoritas merupakan karyawan sehingga cukup terbantu dengan adanya gerakan budidaya tersebut.
Ketua Pemuda RW 04 Kelurahan Pisang Candi, Teo Sudarto juga mengaku bangga pada warga setempat yang saling gotong royong membangun kemandirian pangan melalui urban farming.
ADVERTISEMENT
"Kami bangga dengan antusias warga. Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi barometer percontohan wilayah yang tangguh. Tentu urban farming juga sangat membantu warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," tandasnya.(ads)