Belajar Bisnis dari Keluarga Kardashian, Jago Melihat Peluang!

Swara
Portal edukasi, inspirasi, dan kreasi finansial yang akan membagi informasi seputar keuangan, karier, dan kesuksesan. Selengkapnya di swara.tunaiku.com
Konten dari Pengguna
1 September 2020 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Swara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Belajar Bisnis dari Keluarga Kardashian, Jago Melihat Peluang!
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Reality show Keeping up with the Kardashian membuat kita bisa mengikuti seluk beluk keluarga sosialita ini. Tidak hanya menyajikan drama, ada banyak hal positif yang bisa kita tarik. Salah satunya soal bisnis.
ADVERTISEMENT
Yup, masing-masing keluarga Kardashian memiliki bisnis sendiri yang membuat mereka menjadi salah satu keluarga terkaya. Yuk, belajar bisnis dari keluarga Kardashian.
Saat ini, total bisnis yang dimiliki oleh The Kardashian mencapai lebih dari 50 unit bisnis. Salah satu dari mereka, yaitu Kylie Jenner, mendapat predikat sebagai miliarder termuda sepanjang masa oleh Forbes sejak tahun 2019.
Kim Kardashian menjadi orang yang menekuni dunia bisnis paling lama dalam keluarga tersebut, dengan total kekayaan saat ini mencapai 900 juta dolar AS atau sekitar Rp13 miliar.
Berikut pelajaran soal bisnis yang bisa kita ambil dari keluarga Kardashian.

Punya Unit Selling Proposition

USP merupakan bagian dari strategi pemasaran untuk menawarkan sesuatu yang berbeda dari brand lain. Kim Kardashian menarik perhatian media melalui kebocoran video dewasa berisi dirinya dengan Ray J. Kejadian tersebut menarik perhatian banyak orang, bahkan orang-orang yang sebelumnya tidak mengenal nama Kim.
ADVERTISEMENT
Dari skandal tersebut, nama Kim menjadi dikenal oleh publik, meski dengan reputasi negatif. Itulah yang menjadi USP dari personal brand Kim. Setelah itu, ia menjadikan reputasi tersebut untuk terus mempopulerkan brand dan nama pribadinya di publik.
Kamu bisa mencoba menentukan USP yang tepat, sehingga akan membedakan bisnismu dengan bisnis-bisnis lain yang telah ada. Selain itu, kamu juga bisa belajar dari Kim untuk mengubah hal negatif menjadi positif dalam bisnis. Ketika kamu mendapat kritikan negatif mengenai produkmu, jadikan itu sebagai bahan evaluasi dalam membuat produk yang lebih baik.

Tentukan Brand

Nama keluarga The Kardashian menjadi brand yang menarik perhatian orang terhadap unit-unit bisnis mereka. Mereka berusaha mempertahankan popularitas dengan membawa nama The Kardashian di depan sorotan media.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa mengikuti teknik The Kardashian dalam menjadikan nama keluarga sebagai brand bisnis. Kamu bisa membangun reputasi brand sesuai dengan yang kamu mau melalui media sosial. Lama-kelamaan, masyarakat akan mengenal brand bisnismu sesuai dengan reputasi yang telah kamu bangun.
Sebagai contoh, kamu bisa memasukkan lagu khusus yang menjadi latar belakang dalam iklan-iklan produkmu. Atau, pakailah warna-warna unik yang melambangkan brand-mu. Hal tersebut bisa menjadi unsur pengingat yang lekat di benak masyarakat terhadap brand dari bisnismu.

Lakukan Bersama-sama

Satu hal yang menjadi strategi The Kardashian dalam berbisnis adalah melakukannya secara bersama-sama. Setiap anggota keluarga memiliki unit bisnis rintisan masing-masing, tapi mereka membangun reputasi keluarga bersama-sama dan juga saling berbagi strategis bisnis. Misalnya, Kim dan Kylie selalu berdiskusi dan memberi nasihat soal bisnis.
ADVERTISEMENT
Nama Kim mungkin tidak akan sebesar sekarang bila sejak awal ia tidak membawa keluarganya untuk ikut serta dalam membangun reputasinya. Membangun bisnis akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan bersama-sama ketimbang seorang diri.
Jika kamu tertarik untuk memulai bisnis, carilah rekan bisnis yang bisa kamu percaya. Kamu bisa memilih keluarga ataupun teman dekat. Selalu bagikan ilmu dan pengetahuan dengan rekan bisnismu, supaya kamu bisa memiliki pandangan yang lebih luas dalam mencari solusi bisnis.
Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari The Kardashian dalam berbisnis. Kamu bisa mencoba mengikuti strategi yang mereka terapkan, tapi tetap menyesuaikan dengan nilai dan budaya yang menggambarkan bisnismu.