news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Herbarium Digital Sebagai Sarana Edukasi Keanekaragaman Hayati Tumbuhan

tupan712190
Saya, Tupan dari Tim Layanan Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah, Badan Riset dan Inovasi Nasional
24 Maret 2025 13:31 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari tupan712190 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Herbarium merupakan kumpulan specimen tumbuhan yang diawetkan, diklasifikasi, dan disimpan dalam bentuk material herbarium, serta koleksi basah dan karpologi sebagai sarana penelitian. Herbarium dilengkapi dengan keterangan pada label yang terdiri dari nama ilmiah, nama daerah, nama pengumpul, nomer koleksi, tanggal koleksi, lokasi, elevasi, habitat, dan keterangan lainnya. Koleksi basah merupakan bagian material herbarium yang terdiri dari bunga dan buah lunak berdaging yang disimpan dalam botol koleksi menggunakan pengawet alkohol 70%. Adapun karpologi adalah koleksi buah yang dikeringkan dan merupakan bagian dari koleksi material herbarium yang tidak bisa ditempel pada kertas karena berukuran besar ( Girmasyah dkk, 2018)
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Index Herbariorum Indonesianum yang disusun tahun 2018 di Indonesia ada sekitar 30 herbarium yang tersebar mulai dari sumatera hingga papua. Dari 30 herbarium tersebut, Herbarium Bogoriensis merupakan herbarium yang memiliki koleksi paling lengkap. Herbarium Bogoriensis pengelolaannya berada pada Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah yang terletak di Jalan Raya Jakarta-Bogor Km 46, Cibinong, Kabupaten, Bogor, Jawa Barat 16911. Cakupan Geografi koleksi herbarium adalah kawasan Malesiana. Koleksi penting yang tersimpan di Herbarium Bogoriense diantaranya adalah CL Blume, J.K. Hasskarl, J.E. Teysmann, S.H. Koorders, C.A. Backer, A.G.O. Penzig, K.B. Boedijn, A.J.G.H. Kostemans, J.J. Smith, R.E. Holttum ( Girmasyah dkk, 2018). Herbarium Bogoriensis merupakan herbarium terbesar di Asia Tenggara yang menyimpan spesimen tumbuhan dalam bentuk digital yang dapat ditelusuri sebagai sarana edukasi dan penelitian keanekaragaman hayati tumbuhan di Indonesia (Gambar 1.)
Gambar 1. Foto tempat penyimpanan herbarium Sumber : Dokumentasi Tim Layanan DPKI
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Foto tempat penyimpanan herbarium Sumber : Dokumentasi Tim Layanan DPKI
Herbarium Digital Sebagai Sarana Edukasi
ADVERTISEMENT
Herbarium di dunia diperkirakan mengoleksi kurang lebih 480 juta spesimen yang dikumpulkan oleh para ahli botani selama lebih dari empat abad. Herbarium berfungsi sebagai (1) sumber daya utama untuk studi taksonomi dan floristik, penemuan dan deskripsi spesies; (2) arsip komprehensif yang mendokumentasikan keanekaragaman hayati untuk tujuan pengobatan, ekonomi, atau ilmiah; (3) sarana untuk memverifikasi identifikasi spesies; dan (4) repositori yang dapat diakses untuk memastikan penelitian botani dapat diverifikasi dan diulang. Secara konvensional herbarium penting untuk mendukung penelitian botani: mendeskripsikan species baru, memperbarui nomenklatur secara rutin, dan dokumentasi serta studi keanekaragaman hayati (Heberling & Isaac, 2017).
Di Indonesia terdapat 30 herbarium yang dikelola oleh perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, Lembaga swasta dan lembaga penelitian baik kementerian maupun non kemeneterian (Girmasyah dkk, 2018). Herbarium Bogoriense, yang dikenal dengan kode internasional BO adalah herbarium terbesar di Asia Tenggara dengan koleksi hampir satu juta spesimen tumbuhan, termasuk tumbuhan berpembuluh, paku-pakuan, fungi, lumut, lichen, dan alga makroskopik. Spesimen-spesimen ini sebagian besar dikumpulkan dari berbagai pulau di Indonesia sejak periode colonial (gambar 2). Herbarium Bogoriense menyediakan akses daring ke data spesimennya yang dapat diakses secara lebih luas oleh komunitas ilmiah, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum (Herbarium Bogoriense, 2022)
ADVERTISEMENT
Adanya herbarium dalam bentuk digital dapat mengatasi keterbatasan pemanfaatan herbarium fisik. Koleksi herbarium digital tumbuhan berupa daun, bunga, dan buah beserta karakteristik spesiesnya, merupakan metode yang efektif sebagai sarana edukasi untuk mempelajari dan meningkatkan kesadaran tentang keanekaragaman hayati tumbuhan di Indonesia. Herbarium digital dalam bentuk katalog spesies tumbuhan lebih mudah dibuat untuk wilayah tertentu, dan meningkatkan identifikasi serta pengumpulan data keanekaragaman hayati tumbuhan di Indonesia dengan akurasi 99,4% pada tingkat famili, 98,02% pada tingkat genus, dan 76,78% pada tingkat spesies (Setiawan et all, 2020).
Herbarium dapat diartikan sebagai gedung yang menyimpan spesimen-spesimen untuk kegiatan penelitian. Herbarium yang disimpan dapat berupa herbarium kering dan basah. Keduanya digunakan sebagai sarana edukasi dan penelitian. Herbarium bermanfaat membantu identifikasi tumbuhan yang memiliki persamaan ciri-ciri morfologinya. Manfaat lain herbarium adalah sarana edukasi yang praktis, ekonomis, mudah dibawa dibawa ke dalam kelas maupun ke laboratorium (Fariroh dan Rusdiana, 2022). Syamsiah dkk (2020) fungsi spesimen herbarium antar lain bahan peraga pelajaran botani; bahan penelitian; alat bantu identifikasi tumbuhan; bukti keanekaragaman; 5) spesimen acuan untuk publikasi spesies baru; pusat referensi; lembaga dokumentasi; dan sebagai pusat penyimpanan data (gambar 2).
Gambar 2. Tampilan portal alat bantu identifikasi tumbuhan Sumber https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:185502-1
Penelusuran Herbarium Digital
ADVERTISEMENT
Repositori Ilmiah Nasional adalah sarana yang digunakan untuk berbagi, melestarikan, mengutip, mengeksplorasi, dan menganalisis data penelitian. Langkah-langkah untuk melakukan penelusuran melaui Repositori ilmiah Nasional adalah membuka web Repositori Ilmiah Nasional. Gunakan kotak pencarian untuk menelusur herbarium digital dengan menggunakan kata kunci yang specifik. Kemudian hasil penelusuran difilter untuk mempersempit hasil penelusuran (gambar 3). Hasil penelusuran herbarium dalam bentuk digital (gambar 4).
Gambar 3. Tampilan portal penelusuran herbarium digital melalui Repositori Ilmiah NasionalSumber : https://data.brin.go.id/dataverse/BRIN_ID/?q=Blumea
Gambar 4. Tampilan hasil penelusuran Blumea riparia_BO0037688 melalui Repositori Ilmiah Nasional. Sumber : https://data.brin.go.id/dataverse/BRIN_ID/?q=Blumea
Plants of the World Online (POWO) yang merupakan program kolaboratif internasional yang memiliki tujuan utama untuk menyediakan data digital flora dunia yang dikumpulkan dari eksplorasi dan penelitian botani selama 250 tahun terakhir. POWO juga bertujuan untuk menyediakan data elektronik yang dibuat oleh berbagai proyek tetapi tidak lagi memiliki kehadiran daring atau data yang tidak pernah disediakan secara eksternal. Program ini memberikan informasi tentang taksonomi, identifikasi, gambar, distribusi, sifat, status ancaman, filogeni molekuler, dan penggunaan tanaman vaskular di seluruh dunia. Data tersebut bersumber dari Royal Botanic Gardens, Kew serta mitra dan kolaboratornya yang dengan murah hati menyumbangkan data dan membuatnya dapat diakses secara terbuka di POWO (Royal Botanic Gardens, 2025). Langkah langkah melakukan penelusuran herbarium digital melalui POWO adalah gunakan kotak pencarian untuk mencari herbarium yang dinginkan dengan kata kunci specifik. Hasil penelusuran yang diperoleh kemudian diunduh dan siap digunakan seperti gambar 5.
Gambar 5. Tampilan hasil penelusuran melalui POWO (Plants of the World Online)Sumber : https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:185502-1
JSTOR Global Plants adalah repositori digital yang menyediakan akses ke koleksi herbarium dari berbagai institusi ilmiah di seluruh dunia. JSTOR Global Plant menyediakan akses ke koleksi specimen herbarium digital dengan resolusi tinggi, mendokumentasikan terkait taksonomi, sinonim dan klasifikasi tumbuhan. Untuk menelusuri koleksi herbarium digital melalui JSTOR Global Plants, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengakses situs resminya melalui plants.jstor.org. Untuk pencarian, pengguna dapat menggunakan kotak pencarian untuk mencari spesimen tumbuhan yang diinginkan. Melalui kotak pencarian lalu ketik Mimosa pudica. Hasil pencarian dapat difilter berdasarkan herbarium asal, lokasi geografis, dan jenis specimen (gamabar 6).
ADVERTISEMENT
Gambar 6. Tampilan penelusuran herbarium digital melalui JSTOR Global PlantSumber : https://plants.jstor.org/
Global Biodiversity Information Facility (GBIF) merupakan portal yang menyediakan data biodiversitas global, dan platform berguna untuk para peneliti, mahasiswa, dan pecinta botani dalam mempelajari keanekaragaman tumbuhan. Untuk menelusuri spesimen herbarium dan data keanekaragaman hayati melalui GBIF (Global Biodiversity Information Facility), pengguna dapat mengakses halaman spesies secara langsung melalui tautan GBIF. Pencarian dilakukan melalui kotak pencarian dengan menggunakan kata kunci species yang diinginkan. Hasil pencarian kemudian difilter sesuai dengan species yang diinginkan (gambar 7)
Gambar 7. Tampilan penelusuran herbarium digital melalui Global Biodiversity Information Facility Sumber : https://www.gbif.org/species/7654555
Penutup
Herbarium digital mempunyai peran penting dalam mendukung edukasi dan penelitian keanekaragaman hayati tumbuhan. Tersedianya akses yang luas terhadap data taksonomi, distribusi, dan karakteristik tumbuhan, memudahkan para peneliti, akademisi, serta masyarakat umum dalam memahami dan melestarikan flora di berbagai ekosistem. Kemajuan teknologi dalam proses digitalisasi spesimen herbarium dapat meningkatkan efisiensi dalam identifikasi dan konservasi tumbuhan langka maupun terancam punah. Pengembangan dan pemanfaatan herbarium digital terus didorong sebagai upaya menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati serta mendukung ilmu pengetahuan di masa depan. Penelusuran herbarium digital dilakukan melalui portal Repositori Ilmiah Nasional, Plant of the world online, JSTOR Global Plants, dan Global Biodiversity Information Facility
ADVERTISEMENT
Referensi
Fariroh, I., & Rusdiana, R. Y. (2022). Peningkatan Kompetensi Siswa Smk Teknologi Pertanian Tugusari Melalui Herbarium Kering dan Perpustakaan Mini”. Jurnal Abditani, 5 (2), 96-100.
Herbarium Bogoriense, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). (2022.). Herbarium Bogoriense (BO). Retrieved from https://www.gbif.org/publisher/f891104a-681f-48df-b6a1-68fd1938b44f
Girmansyah, D; Santika, Y; Rugayah; Rahajoe, J.S. (2018). Index Herbarium Indonesianum. Jakarta : LIPI Press
Heberling, J. M., & Isaac, B. L. (2017). Herbarium specimens as exaptations: New uses for old collections. American Journal of Botany, 104(7), 963–965. http://www.amjbot.org
Royal Botanic Gardens, Kew. (2025). About Plants of the World Online. Retrieved from https://powo.science.kew.org/about
Syamsiah, Nurhayati B., & Hiola, S. F. (2020). Pemanfaatan spesimen herbarium sebagai media pembelajaran bagi guru-guru IPA/Biologi di Kabupaten Enrekang. Jurnal Dedikasi, 22(1), 99-103
ADVERTISEMENT
Setiawan, E., Darnaedi, D., Rachman, I., Triono, T., & Webb, C. O. (2020). The Digital Herbarium: Solutions for Data Collection and Identification of Indonesian Plant Diversity. Biogenesis, 8(2), 203- 209 h