Konten dari Pengguna

Revolusi Kenakalan Remaja: Dari Sekedar Nakal Menjadi Aktivis Sosial

Fatikah Turromah
Students Communication-University Andalas
1 Desember 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fatikah Turromah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
photo ilustrasi by pixel
zoom-in-whitePerbesar
photo ilustrasi by pixel
ADVERTISEMENT
Masyarakat sering membicarakan tentang kenakalan remaja. Banyak orang tua, pendidik, dan bahkan media massa menganggap kenakalan sebagai masalah yang harus ditangani segera. Di balik label yang negatif, masih ada potensi yang luar biasa yang dapat dimanfaatkan. Kita menyaksikan perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir, di mana sejumlah besar remaja yang awalnya terlibat dalam tindakan nakal telah berubah menjadi aktivis sosial yang berpengaruh. Bagaimana revolusi ini terjadi dan apa yang dapat kita pelajari dari fenomena kenakalan remaja.
ADVERTISEMENT
Memahami Kenakalan Remaja
Penting untuk memahami apa itu kenakalan remaja. Kejahatan remaja dapat berupa berbagai hal, mulai dari hal-hal kecil seperti membolos di sekolah hingga hal-hal yang lebih serius seperti vandalisme atau penyalahgunaan zat. Ekspresi diri, pencarian identitas, atau respons terhadap tekanan sosial dan lingkungan biasanya mengarah pada perilaku ini. Tetapi tidak semua kenakalan memiliki akibat negatif. Perilaku nakal dapat menjadi titik awal bagi remaja untuk menemukan minat dan tujuan hidup mereka. Ini adalah tempat di mana aktivisme sosial dapat berkembang dari kenakalan.
Dari Kenakalan ke Kesadaran Sosial
Peningkatan kesadaran sosial di kalangan remaja merupakan faktor utama yang mendorong perubahan ini. Remaja sekarang lebih sensitif terhadap masalah sosial seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan perubahan iklim karena kemudahan mendapatkan informasi melalui internet dan media sosial. Mereka mulai menyadari bahwa tindakan mereka memiliki efek yang lebih besar daripada hanya mencari perhatian atau menunjukkan ketidakpuasan. Misalnya, banyak remaja yang berpartisipasi dalam demonstrasi lingkungan. Mereka menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan pesan mereka dan mengatur acara untuk meningkatkan kesadaran publik. Mereka belajar tentang kepemimpinan, kerja sama tim, dan pentingnya advokasi dalam proses ini, semua keterampilan yang sangat berguna di dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Contoh Nyata : Transformasi Remaja
Dalam kehidupan nyata, ada banyak contoh remaja yang berubah menjadi aktivis sosial yang luar biasa dari tindakan buruk. Salah satunya adalah aktivis muda Swedia Greta Thunberg, yang terkenal dengan gerakan "Fridays for Future". Meskipun dia awalnya mengalami kesulitan di sekolah karena masalah kesehatan mental dan tidak puas dengan kebijakan lingkungan, ia akhirnya menemukan suara dan tujuan hidupnya dengan menjadi aktivis. Kita juga melihat banyak kelompok pemuda di Indonesia yang berfokus pada masalah sosial. Misalnya, beberapa remaja di kota-kota besar mulai mengambil bagian dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan setelah terlibat dalam perilaku buruk, seperti vandalisme. Mereka sadar bahwa hal-hal kecil dapat mengubah komunitas mereka.
Peran Keluarga dan Lingkungan
ADVERTISEMENT
Transformasi dari kenakalan menjadi aktivisme sosial tidak terjadi secara rentan namun dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar sangat penting. Orang tua dan pendidik harus mampu mengenali potensi positif dalam diri remaja dan memberikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan diri secara konstruktif.Keluarga yang mendukung dapat membantu remaja memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mendorong mereka untuk terlibat dalam aktivitas positif. Selain itu, sekolah juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi siswa. Program ekstrakurikuler yang fokus pada kepemimpinan dan pengabdian masyarakat dapat menjadi sarana efektif untuk menyalurkan energi remaja ke arah yang lebih positif.
Kesimpulan
Revolusi dari kenakalan remaja menuju aktivisme sosial adalah fenomena menarik yang menunjukkan bahwa semua orang memiliki potensi untuk berubah. Remaja dapat mengubah perilaku buruk mereka menjadi perilaku positif yang bermanfaat bagi masyarakat dengan dukungan yang tepat dari keluarga dan lingkungan mereka. Semua orang harus melihat kenakalan remaja sebagai masalah dan peluang untuk mendidik dan membimbing generasi berikutnya menuju masa depan yang lebih baik. Dengan memberi mereka alat dan kesempatan untuk berkontribusi, kita tidak hanya membantu mereka menemukan identitas mereka, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih ramah dan inklusif.
ADVERTISEMENT