news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

10 Buku yang Sempat Dilarang Beredar di Indonesia (2)

Tutur Literatur
O Captain, My Captain. (Whitman, 1865)
Konten dari Pengguna
20 Mei 2017 18:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tutur Literatur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Melihat buku fisik dalam era teknologi (Foto: Huffington Post)
Pada era Orde Lama sampai dengan masa Order Baru, kebebasan berpendapat diatur ketat oleh pemerintah. Barulah pasca reformasi, keran kebasan berpendapat dibuka sluas-luasnya.
ADVERTISEMENT
Pada masa sebelum reformasi, penerbitan buku pun menjadi salah satu kebebasan yang dikekang. Jika ada buku yang dianggap membahayakan posisi pemerintah, tanpa tedeng aling-aling buku itu akan dicekal dan dilarang untuk beredar, terlebih dibaca.
Berikut ini merupakan beberapa buku lainnya yang pernah dibredel di Indonesia.
5. Wawancara Imajiner dengan Bung Karno - Christianto Wibisono
Dalam buku ini, Christianto Wibisono menampilkan Soekarno sebagai sosok imajiner yang bercerita dan menyampaikan pendapatnya atas kondisi pemerintahan Indonesia di awal pemerintahan Soeharto dan pada awal tahun '70-an. Penulisan buku dengan format wawancara ini mengingatkan para pemimpin agar bisa belajar dari sejarah terdahulu. Kemudian buku yang terbit tahun '77 ini pun setahun kemudian dilarang peredarannya.
ADVERTISEMENT
4. Tan Malaka: Pergulatan Menuju Republik - Harry A Poeze
Soe Hok Gie melalui buku Di Bawah Lentera Merah bernarasi mengenai sebuah periode krusial dalam sejarah Indonesia, yaitu saat gagasan kebangsaan muncul lewat upaya berorganisasi.
Gie, mengajak pembacanya menelusuri jejak pergerakan Indonesia di tahun 1920-an dan mencermati sikap para rokoh bergerakan dalam menyikapi perubahan abad ke-20. Buku yang sempat dilarang pada tahun 1991 ini, masih beredar hingga saat ini dan menjadi bacaan para kaum intelek.
2. Amerika Serikat dan Penggulingan Soekarno 1965 - 1967 - Peter Dale Scott
Buku yang ditulis oleh Dale Scott ini mengungkapkan campur tangan Amerika Serikat dalam penggulingan Presiden Soekarno dengan cara kotor dan berdarah pada tahun 1965 - 1967.
ADVERTISEMENT
Buku ini tidak hanya memberi kesan bahwa peristiwa tahun 1965 hanya berasal dari badan militer Indonesia yang bekerjasama dengan AS serta intelijen Inggris, Jerman dan Jepang.
Akan tetapi juga sebagai sebuah konspirasi rumit dan terselubung. Buku yang dianggap membahayakan bagi pemerintah saat itupun dilarang peredarannya pada tahun 1990.
1. Tetralogi Pulau Buru - Pramoedya Ananta Toer
Dalam Tetralogi pulau buru yang terdiri dari empat judul buku ini, Pram mengungkapkan sejarah keterbentukan nasionaisme pada awal kebangkitan nasional melalui tokoh Minke yang sebenarnya merupakan Tirto Adhi Soerjo.
Sesaat setelah penerbitannya, buku ini kemudian langsung dlarang beredar oleh pemerintah. Pemerintah beranggapan bahwa novel yang dikarang oleh Pram berisi propaganda ajaran-ajaran Marxisme 0 Leninisme dan Komunisme. Padahal tak satupun dari paham itu disebutkan dalam bukunya.
ADVERTISEMENT
Diantara buku-buku yang sempat dilarang beredar di atas, buku mana yang sudah kamu baca? Mari share di kolom komentar.