10 Scene Film Paling Menyayat Hati (Part 1)

Tutur Literatur
O Captain, My Captain. (Whitman, 1865)
Konten dari Pengguna
21 Februari 2018 7:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tutur Literatur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
com-nonton film sepuasnya dirumah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-nonton film sepuasnya dirumah (Foto: Thinkstock)
Berbagai emosi seperti bahagia, marah, sedih, atau terharu seringkali kita rasakan ketika menonton suatu film. Sebuah film bisa dikatakan sukses ketika mampu menyedot perhatian dan emosi para penontonnya untuk ikut hanyut ke dalam kisah yang disajikan atau dialami oleh para tokoh di dalamnya. Maka tak jarang kita tertawa ketika disuguhkan adegan lucu, marah ketika jalan cerita mulai merangsak si tokoh utama dalam situasi yang tidak menyenangkan, atau bahkan terharu dan menangis saat film menyuguhkan adegan yang menyedihkan. Kali ini Tutur Literatur akan membahas mengenai 10 Scene Film Paling Menyayat Hati. Mari kita simak bersama, Movie Lovers!
ADVERTISEMENT
1. Funeral Firework Scene - Guardian of The Galaxy Vol.2
Menjelang akhir film, Yondu menyelamatkan anak angkatnya, Peter dari planet Ego yang meledak. Pemimpin Ravagers ini tanpa ragu memberikan Space Suit pada Peter dan mengorbankan nyawanya. Meski Ego adalah ayah kandung Peter, jelas terlihat bahwa sosok 'ayah sebenarnya' yang ia cari selama ini adalah Yondu yang ternyata menyayangi Peter seperti anaknya sendiri. Momen upacara kematian Yondu diwarnai oleh letusan kembang yang indah dan lagu Father and Son yang membuat suasana makin mengharukan. Minimal ketika melihat adegan ini matamu akan mulai berkaca-kaca.
2. Perpisahan Nenek dan Cucu - The Way Home
Film asal negeri Ginseng ini mengisahkan tentang seorang Bocah Kota yang dititipkan ibunya kepada neneknya. Keadaan neneknya yang tunarungu dan tempat tinggalnya yang berada di desa terpencil, membuat si bocah tidak merasa betah dan elalu marah-marah. Seiring berjalannya hari, ia mulai menyadari bahwa neneknya yang tua renta itu rela melakukan apa saja demi membahagiakan cucunya. Hal itu perlahan melembutkan hati si bocah hingga ia mulai peduli dan menyayangi si nenek. Tibalah hari dimana ia dijemput oleh ibunya. Meski tidak ditunjukkan, sebetulnya si bocah merasa sangat sedih dan khawatir jika neneknya ditinggalkan sendirian. Karena gengsi, ia memutuskan untuk tidak berpamitan dan tidak berbicara apa-apa pada si nenek. Momen ketika si nenek melambaikan tangannya pada bus yang ditumpangi si bocah dan ibunya menjadi momen yang betul-betul menyayat hati.
ADVERTISEMENT
3. Pengorbanan Diri Seorang Ayah - Armageddon
Dialog antara ayah dan anak dalam scene ini menjadi kunci utama yang membuat penontonnya mengharu biru. Harry mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan seluruh dunia dari ledakan asteroid yang menuju ke bumi. Ia juga rela mengorbankan hidupnya tersebut agar anak perempuannya bisa bersama dengan pria yang dicintainnya.
4. Wilson Menghilang - Cast Away
Karena kecelakaan pesawat, Chuck Noland terdampar di pulau tak berpenghuni. Seorang diri ia bertahan hidup dengan mengaplikasikan berbagai ilmu survival. Tapi, dasar manusia mahluk sosial, Chuck Noland tak hanya butuh makan dan minum, tapi juga butuh teman. Akhirnya ia membuat sesosok teman bernama Wilson yang merupakan bola voli dan ia gambar wajah menggunakan darahnya sendiri. Setelah 'berteman baik' dengan Wilson, eh malah Wilson hanyut terbawa air dan menghilang di lautan.
ADVERTISEMENT
5. "So Long My Friend" - Toy Story 3
Semua sepakat bahwa scene ketika Andy dewasa menghibahkan Woody dan kawan-kawannya kepada seorang gadis kecil menjadi momen yang paling menyedihkan dari keseluruhan franchise film ini. Tidak terasa waktu berlalu dan Andy dewasa akan segera memulai kehidupan sebagai seorang mahasiswa, dan kenyataan bahwa semua orang pasti berpisah dengan mainan masa kecilnya membuat hati kita juga ikut terenyuh. Pada saat Andy mulai menjauh dan meninggalkan rumah si gadis kecil beserta semua mainan-nya, Woody berkata "So long, my friend".