Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Puisi Karya Penyair Modern yang Mampu Meluluhkan Hatimu
15 Januari 2018 22:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari Tutur Literatur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi jiwa yang lembut, puisi adalah oase di padang pasir, air yang mampu menyirami jiwa sehingga ditumbuhi indahnya berbagai bunga. Tak hanya karena susunan kata yang indah, tapi juga makna luar biasa yang terkandung di dalamnya. Di Indonesia ada banyak sekali penyair hebat sebut saja Chairil Anwar, W.S Rendra, Wiji Tukul dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Di zaman now atau yang kita kenal dengan zaman modern, Indonesia patut berbangga karena masih memiliki penyair hebat yang tetap eksis dan karyanya dikagumi oleh banyak orang. Berikut beberapa penyair modern yang akan meluluhkan hatimu dengan puisi mereka berikut ini.
1. Remy Silado
Dalam berkarya, Remy Silado memiliki cara dan ciri khas tersendiri. Salah satu ciri khas-nya adalah dengan menggunakan kata-kata arkasi. Arkais adalah kata lama yang bentuknya terkesan jenaka. Meski begitu, puisi karya Remi Sylado ini akan mampu menampar dan menyadarkanmu.
Menyingkat Kata (2004)
karena
kita orang Indonesia
suka
menyingkat kata wr. wb.
maka
rahmat dan berkah ilahi
pun
menjadi singkat
dan tidak utuh buat kita.
ADVERTISEMENT
2. Sapardi Djoko Damono
Anak muda yang cinta akan sastra tentunya tak asing lagi dengan nama yang satu ini. SAstrawan lulusan UGM ini sudah tak diragukan lagi kepiawaiannya dalam menulis. Meski di usia senja, ia tetap berani berkarya. Puisi berjudul "Aku Ingin" (1989) menjadi bukti bahwa usia bukan batasan untuk berkarya. Berikut puisi indah karya Sapardi yang bisa kamu sampaikan bagi orang tercinta.
Aku Ingin (1989)
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
3. Aan Masnyur
Fans garis keras AADC pasti mengenal sosok penyair satu ini. "Tiada New York Hari Ini" merupakan salah satu kumpulan puisi yang menjadi bagian penting dalam film AADC dua.
ADVERTISEMENT
Tidak Ada New York Hari Ini (2016)
Tidak ada New York hari ini.
Tidak ada New York kemarin.
Aku sendiri dan tidak berada di sini.
Semua orang adalah orang lain.
Bahasa ibu adalah kamar tidurku.
Kupeluk tubuh sendiri.
Dan cinta-kau tak ingin aku mematikan mata lampu.
Jendela terbuka dan masa lampau memasukiku sebagai angin.
Meriang. Meriang. Aku meriang.
Kau yang panas di kening. Kau yang dingin dikenang.
4. Joko Pinurbo
Dikenal sebagai penyair yang nyeleneh, Joko Pinurbo memiliki ciri khas utama puisi yang nampak seperti bercerita. Jika kamu membaca karya Joko Pinurbo, kamu kemungkinan akan merasa takjub dan ketagihan. Salah satu puisi yang ditulisnya berjudul "Kepada Puisi". Meski singkat, karya Joko Pinurbo yang satu ini mampu membuat kita berpikir sejenak dan merenungkan betapa dalamnya makna dari kata-kata tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kau adalah mata, aku airmatamu," (2003)
5. Adimas Imannuel
Diantara peyair di atas, Adimas ini tergolong masih sangat muda. Meskipun begitu, pria kelahiran 1991 silam ini sangat layak untuk diapreasiasi karena selalu mampu menuangkan isi kepalanya ke dalam bait-bait puisi yang indah. Siap-siap jatuh cinta dengan puisinya berikut ini:
Kerentaan Waktu (2014)
Dalam sakit dan sembuhku
terselip bayang pucat wajah
dan gemetar biru bibirmu,
ia membawa kabut ingatan
masuk dan luruh ke seluruh tubuh.
Sebab cinta seperti serbuk obat
yang hampir kadaluwarsa
dan menggerus kesadaran kita
hingga berlupa menghitung kini.
Dengan mata berkunang
kita jangkau kepastikan
meski kau bisa saja
menyembunyikan namaku
di balik ranjang tidurmu
sambil mengisi sendiri
ADVERTISEMENT
hari kematianmu, sebab
maut adalah simpang antara
bangsal dan kosong tak terkira.
Dan hari depan masih menetes
di kantung infus, ia mengairi
diri yang kerontang, tak putus-putus
Lima penyair tersebut mampu membuatmu jatuh hati bukan? Puisi mana dan siapa penyair modern favoritmu?
Source: https://goersapp.com/blog/2017/04/28/penyair-modern-muda-indonesia/