Konten dari Pengguna

Hari Puisi Sedunia: O captain! My Captain!

Tutur Literatur
O Captain, My Captain. (Whitman, 1865)
21 Maret 2017 19:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tutur Literatur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tangannya, pembunuhan keji disulap menjadi elegi.
Hari Puisi Sedunia: O captain! My Captain!
zoom-in-whitePerbesar
Walt Whitman (kiri) dan Abraham Lincoln (Kanan). (Foto: bostonglobe.com)
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Puisi Se-dunia!
Berapa banyak dari kamu yang sudah menonoton film Dead Poet Society?
Di film tersebut, terdapat seorang guru bernama John Keating yang dimainkan oleh Robin Williams. Keating tidak ingin dipanggil sebagai “Mr. Keating” melainkan ia ingin dipanggil sebagai “O Captain! My Captain!”.
Tahukah kamu bahwa kata-kata tersebut adalah bait pertama dari sebuah puisi yang sangat terkenal di Amerika? Puisi yang mengguncang kisah-kisah di masa perang saudara.
Hari Puisi Sedunia: O captain! My Captain! (1)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi digital dari salah satu adegan dalam film Dead Poets Society. (Foto: redbubble.net)
O Captain! My Captain! Adalah sebuah sajak metafora yang ditulis tahun 1865 untuk mengenang kematian dari presiden Amerika Serikat pada masa itu, yaitu Abraham Lincoln.
ADVERTISEMENT
Puisi ini dipublikasikan di dalam sebuah pamphlet yang bernama Sequel to Drum-taps yang berisikan 18 puisi tentang perang saudara, termasuk puisi lain tentang Lincoln, yaitu When Lilacs Last in the Dooryard Bloom’d.
Puisi ini dikategorikan sebagai elegi, yaitu syair yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita khusunya pada peristiwa kematian.
Ketika kisah pembunuhan terhadap Abraham Lincoln terjadi pada 4 april 1865, masyarakat berduka. Pada saat itu, puisi bertebaran di jalanan dan musik-musik mengalun mengiri kepergian sosok tertinggi negara yang berjuang demi berhentinya perang saudara.
Salah satu yang ikut pada gerakan menulis itu adalah Walt Whitman.
Ia telah melihat perang saudara seumur hidupnya dan bisa dikatakan ada ketika Lincoln berjuang demi kedamaian. Ia seorang pria yang mengidolakan Lincoln hingga masanya tiba. Whitman tersihir oleh cara bicara yang lugas dan keberanian yang dimiliki Lincoln.
ADVERTISEMENT
Sehingga ketika peristiwa tersebut terjadi ia memutuskan untuk menulis O Captain! My Captain!.
Puisi tersebut ditulis dengan tiga stanza singkat yang menggambarkan kesedihan, keputusasaan sebuah negara. Puisi itupun dipublikasikan oleh New York’s Saturday Press pada bulan November tahun 1865.
Puisi tersebut menggelegar di seantero jagat Amerika, sehingga ditulis dalam sebuah antologi. Pada akhirnya, O Captain! My Captain! Telah sukses memberikan Whitman tempat sebagai salah satu pujangga Amerika terbaik pada abad 19.
Hari Puisi Sedunia: O captain! My Captain! (2)
zoom-in-whitePerbesar
Puisi O Captain! My Captain! yang ditulis tangan dengan penuh presisi. (Foto: en.wikipedia.org)
Walt Whitman sangat berhati-hati dengan cara penulisan dan bentuk dari puisinya. Ia akan melakukan cek ulang untuk mengetahui apakah tanda baca dan ejaan tiap kata telah cukup sesuai dengan kehendaknya.
ADVERTISEMENT
Whitman pernah menelfon sebuah agensi yang telah mempublikasikan puisi O Captain! My Captain! Dikarenakan terjadi kesalahan pada penulisan puisi tersebut. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian dari seorang pujangga terhadap karya yang telah mengambil tempat di hatinya.
(to read the other article, click here)
-ASR-
Sumber: loc.gov, brightubeducation.com