Jam Krida Olahraga: Pegawai/Karyawan Sehat, Bugar, dan Produktif

Tutut Bina S
ASN di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Senang membaca dan menulis.
Konten dari Pengguna
19 Juli 2022 17:41 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tutut Bina S tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Badan terasa kurang bugar? Padahal tidak sakit, makan teratur, tidur teratur dan kerja tidak terlalu berat? Bisa jadi kita kurang berolahraga. Apalagi pekerja kantoran, yang dari pagi hingga sore, bahkan malam hari masih duduk di belakang meja, berada di depan komputer. Hmm, bukankah pegawai/karyawan termasuk ASN, selain petugas lapangan, sebagian besar melakukan pekerjaan administratif kantoran? Mereka terbiasa berkutat dengan berkas-berkas dan komputer.
ADVERTISEMENT
Ada juga pegawai/karyawan yang berkegiatan di hotel, dari rapat ke rapat, workshop, bimtek dan tetek bengeknya. Jujur saja, agenda rapat dan sejenisnya di hotel sering disuguhi makan teratur sehari tiga kali, plus kopi/teh manis lengkap dengan kudapan kue aneka rupa. Ternyata gak berhenti sampai di situ saja, karena pegawai/karyawan kalau sedang tugas kadang juga berkesempatan mencoba berbagai menu khas daerah. Terkadang “wisata kuliner’ menjadi salah satu agenda.
Lalu bagaimana caranya agar dengan banyaknya agenda kita tetap sehat, bugar dan produktif ? Jawabannya adalah keseimbangan pola hidup. Selain makan makanan bergizi dalam porsi seimbang, istirahat berkualitas, dan manajemen stres yang memadai, olahraga juga berperan penting.
Menyadari hal tersebut, sejak tahun 1984, pemerintah telah mengajak pegawai negeri sipil (PNS), anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)-sekarang TNI, karyawan badan usaha dan bank milik negara, karyawan perusahaan dan bank milik daerah, swasta pelajar dan mahasiswa untuk berolahraga untuk meningkatkan kesegaran jasmani, rohani, dan produktivitas dengan menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 1984 tentang Jam Krida Olah Raga. Semangat untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat juga menjadi pertimbangan penyusunan kepres ini.
ADVERTISEMENT
Meski dalam kepres ini tidak digunakan istilah Aparatur Sipil Negara (ASN), istilah yang digunakan setelah terbitnya UU No 5 tahun 2014 tentang ASN, tetapi hingga kini kepres ini tetap relevan untuk dijadikan dasar untuk menggerakkan olahraga di berbagai instansi, khususnya pemerintahan. Pasal 1 ayat (1) kepres ini menyebutkan bahwa “Jam krida olahraga bagi Pegawai Negeri Sipil diselenggarakan sebelum jam kerja tiap hari Jum'at selama 30 (tigapuluh) menit”. Selanjutnya, pasal (2) yang berbunyi “Jam krida olahraga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi anggota ABRI, karyawan badan usaha dan bank milik negara, karyawan perusahaan dan bank milik daerah, pelajar, dan mahasiswa”.
Pemberian ruang untuk adanya jam krida di lingkungan perusahaan-perusahaan swasta dalam kepres ini termuat dalam pasal 4 yang berbunyi “Menteri Tenaga Kerja memberi petunjuk mengenai penyelenggaraan jam krida olahraga bagi karyawan di lingkungan perusahaan-perusahaan swasta”.
ADVERTISEMENT
Kepres tentang Jam Krida menyebutkan 30 menit dalam seminggu. Meskipun ini tidak membatasi pegawai/karyawan untuk berolahraga hanya dalam waktu yang disebutkan, justru bisa jadi ini hanya bersifat stimulus agar pegawai yang jarang berolahraga mulai merutinkan berolahraga. Termasuk pegawai/karyawan diharapkan menambah durasi dan frekuensi berolahraga untuk mencapai tingkat kebugaran, tentu saja memperhatikan kondisi fisik individu.
Foto Suasana Jam Krida pada Jumat Krida (1/07/2022) di halaman Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (dok. Kemenpora).
Merujuk Guidelines Physical Activity and Sedentary Behaviour (2020), WHO merekomendasikan usia 18-64 tahun untuk melakukan minimal 150 -300 menit olah raga moderate-intensity (intensitas sedang), atau 75 -150 menit vigorous-intensity (intensitas kuat/berat) dalam satu minggu dengan aktivitas aerobik atau kombinasi dari kedua intensitas tersebut. Sedangkan untuk aktivitas pengencangan otot setidaknya dilakukan dengan melibatkan otot-otot mayor minimal 2 hari atau lebih dalam satu minggu.
ADVERTISEMENT
Pedoman WHO ini juga merekomendasikan masyarakat untuk mengurangi kegiatan sedentari dan lebih banyak melakukan aktivitas fisik. Kegiatan sedentari (sedentary) adalah kegiatan yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni <1.5 METs. Berbagai aktivitas sedentari dalam keseharian kita antara lain berbaring atau duduk terlalu lama seperti menonton tv, bermain game dan bekerja di depan komputer. Termasuk juga di dalamnya enggan berjalan kaki untuk menempuh jarak dekat dan enggan berolahraga.
Mengurangi aktivitas sedentari di lingkungan kantor bisa dimulai dengan melakukan hal sederhana seperti memilih tangga alih-alih memilih lift untuk turun/naik ke beberapa lantai terdekat atau berjalan membeli makan di kantin tanpa meminta bantuan orang lain.
ADVERTISEMENT
Olahraga dan Produktivitas
Peran strategis olahraga dalam pembangunan SDM Olahraga juga tertuang dalam RPJMN 2020-2024. Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa olahraga bisa berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama terkait dengan pengembangan kepribadian, kesehatan, dan produktivitas (Bappenas, 2019).
Maryam Etemadi dan beberapa peneliti lainnya (dimuat dalam American Journal of Applied Sciences, 2016) melakukan review terhadap sekitar 60an jurnal dan artikel ilmiah yang meneliti tentang hubungan antara kebugaran dan produktivitas. Hasil review menunjukkan bahwa performa kerja seseorang meningkat seiring dengan meningkatnya kebugaran dan aktivitas fisik. Lebih lanjut, kemampuan bekerja meningkat dengan adanya jeda latihan dan yang juga meningkatkan produktivitas dan performa kognitif secara signifikan.
Review yang dilakukan Maryam ini juga menunjukkan beberapa hal menarik lainnya. Antara lain adalah terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan peningkatan kualitas fisik maupun kogntif pegawai/karyawan. Bahkan, gerak fisik singkat yang dilakukan di sela-sela pekerjaan dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan menginput data.
ADVERTISEMENT
Aktivitas fisik, termasuk di dalamnya olahraga, akan meningkatkan aliran darah ke berbagai organ tubuh, termasuk otak. Hal ini memungkinkan tubuh untuk membangun lebih banyak koneksi antara saraf di dalam otak. Aktivitas fisik dapat meningkatkan memori, merangsang kreativitas, dan membantu otak mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik. Aktif olahraga juga dapat menjaga konsentrasi dan keterampilan berpikir agar tetap kritis dan tajam, seiring bertambahnya usia.
Dari sisi efisensi, karyawan yang sehat dan bugar juga lebih jarang sakit. Tentu saja ini akan membantu perusahaan dapat berhemat dalam pengeluaran biaya kesehatan.
Dalam review tersebut juga ditemukan studi komprehensif yang menunjukkan bahwa menerapkan inisiatif aktivitas fisik dan program kesehatan di tempat kerja dapat mengarah pada peningkatan hasil sumber daya manusia dan dalam mengembangkan citra perusahaan yang positif. Selain peningkatan kinerja, juga peningkatan motivasi, loyalitas, suasana kerja yang baik, peningkatan kerja tim dan komunikasi yang berkualitas. Sangat masuk akal karena dengan berolahraga bisa mengurangi stres, saat berolahraga kita bisa mengeluarkan salah satu jenis hormon kebahagiaan yaitu endorfin. Bayangkan saja jika kita berada di lingkungan pekerjaan orang-orang yang “diselimuti kebahagiaan”. Menyenangkan bukan?
ADVERTISEMENT
Berbagai temuan ilmiah tersebut menguatkan pentingnya kembali menggalakkan jam kirda di perkantoran. Di kantor saya, Kementerian Pemuda dan Olahraga, sejak diijinkan kembali mengadakan aktivitas olahraga massal setelah pandemi, jam krida, biasa disebut Jumat Krida selalu terasa meriah. Selain senam bersama, juga dihadirkan penampilan dari berbagai induk organisasi olahraga seperti kempo, pencak silat tradisional, taekwondo dan lain sebagainya. Lebih seru lagi, di akhir acara peserta jumat krida deg-degan menunggu pembacaan nomor peserta yang akan dapat doorprize.
Foto Atraksi Garuda Taekwondo Demo Team pada Jam Krida pada Jumat Krida (1/07/2022) di halaman Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (dok. Kemenpora).
Jangan lewatkan jam krida di kantor ya. Mau gabung jam krida di Jumat Krida Kemenpora tiap Jumat jam 7 pagi juga boleh. Ayo Olahraga, Bugarkan Indonesia!! (tb)