Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ayo Membuat Kompos di Rumah: Panduan Praktis
21 Mei 2024 7:20 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Tio Putra Wendari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bayangkan kita sedang berkebun di halaman belakang rumah, dan tanaman tumbuh subur dengan buah yang banyak serta bunga-bunga yang indah. Hasil ini karena kompos yang kita buat sendiri dari sisa-sisa dapur dan dedaunan kering di sekitar rumah. Kompos juga merupakan jenis pupuk organik, ini berasal hasil dari dekomposisi bahan organik seperti sisa-sisa makanan, daun, rumput, jerami oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan cacing tanah.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan kompos ternyata mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan di lahan yang terbatas. Membuat kompos tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi pertanian dan perkebunan. Mari kita pelajari langkah-langkah praktis untuk membuat kompos sendiri di rumah
1. Pilih tempat yang tepat
Langkah pertama dalam membuat kompos adalah memilih tempat yang tepat. Pilih lokasi yang teduh dan memiliki drainase yang baik. Kita bisa menggunakan wadah kompos, tong plastik, atau bahkan lubang di tanah. Wadah kompos sebaiknya memiliki penutup untuk menjaga kelembapan dan mencegah hama. Pastikan tempat tersebut mudah diakses untuk memudahkan Kita dalam menambahkan bahan dan mengaduk kompos.
ADVERTISEMENT
2. Siapkan bahan-bahan
Untuk membuat kompos yang baik, kita memerlukan dua jenis bahan: bahan hijau dan bahan cokelat. Bahan hijau adalah sumber nitrogen dan termasuk sisa sayuran, buah-buahan, potongan rumput, dan daun hijau. Bahan cokelat adalah sumber karbon dan termasuk daun kering, jerami, kertas bekas (tanpa tinta berbahaya), dan ranting kecil. Selain itu, air juga diperlukan untuk menjaga kelembapan tumpukan kompos.
3. Gunakan teknik lapisan (Layering)
Setelah menyiapkan bahan-bahan, langkah selanjutnya adalah membangun tumpukan kompos dengan teknik yang disebut layering atau penumpukan bertingkat. Ini penting karena lapisan bahan hijau dan bahan cokelat memiliki peran yang berbeda dalam proses dekomposisi. Bahan hijau seperti sisa-sisa sayuran dan rumput segar mengandung banyak nitrogen, sementara bahan cokelat seperti daun kering dan jerami mengandung karbon. Dengan menyelingi lapisan bahan hijau dan cokelat, kita menciptakan lingkungan yang ideal bagi mikroorganisme dekomposer untuk bekerja efisien. Selain itu, teknik layering juga membantu menjaga keseimbangan nutrisi dan memastikan udara dan kelembapan tersebar merata di seluruh tumpukan kompos. Jadi, mari mulai dengan lapisan bahan cokelat di dasar wadah kompos, diikuti dengan lapisan bahan hijau, dan ulangi proses ini secara bergantian hingga tumpukan kompos terbentuk.
ADVERTISEMENT
4. Perhatikan keseimbangan rasio campuran
Salah satu aspek penting dalam pembuatan kompos adalah menjaga keseimbangan antara bahan hijau (sumber nitrogen) dan bahan cokelat (sumber karbon). Keseimbangan yang tepat antara karbon dan nitrogen adalah kunci untuk memastikan proses dekomposisi berjalan dengan baik. Bahan hijau seperti sisa-sisa sayuran dan potongan rumput mengandung banyak nitrogen, sementara bahan cokelat seperti daun kering dan jerami kaya akan karbon. Kelebihan bahan hijau bisa menyebabkan bau tidak sedap, sedangkan kelebihan bahan cokelat bisa memperlambat proses dekomposisi. Pastikan untuk menambahkan bahan cokelat setiap kali kita menambahkan bahan hijau untuk menjaga keseimbangan ini.
5. Aduk secara berkala
Aduk tumpukan kompos setiap 1-2 minggu untuk mempercepat proses dekomposisi dan mencegah bau. Mengaduk kompos membantu aerasi dan memastikan bahwa mikroorganisme yang bertanggung jawab atas dekomposisi mendapatkan oksigen yang cukup. Proses pengadukan ini juga membantu mencampur bahan-bahan sehingga dekomposisi dapat berlangsung secara merata.
ADVERTISEMENT
6. Pantau kelembapan
Kelembapan adalah faktor penting dalam pembuatan kompos. Tumpukan kompos harus terasa lembap seperti spons yang diperas. Jika terlalu kering, tambahkan air. Jika terlalu basah, tambahkan bahan cokelat kering seperti daun kering atau jerami dan aduk. Kelembapan yang tepat memastikan mikroorganisme dapat bekerja dengan optimal dalam memecah bahan organik.
7. Hindari bahan tertentu
Ada beberapa bahan yang sebaiknya dihindari dalam kompos, seperti produk hewani (daging, tulang, dan produk susu), minyak, lemak, dan bahan kimia berbahaya. Bahan-bahan ini bisa menarik hama dan menyebabkan bau tidak sedap. Selain itu, bahan seperti plastik, logam, dan kaca juga harus dihindari karena tidak dapat terurai dan akan mencemari kompos serta menyulitkan penggunaan kompos sebagai pupuk organik
ADVERTISEMENT
8. Waktu pengomposan
Dengan perawatan yang tepat, kompos bisa matang dalam waktu 2-3 bulan. Kita akan tahu kompos siap digunakan ketika warnanya menjadi cokelat gelap, teksturnya rapuh, dan baunya seperti tanah segar. Kompos yang sudah matang dapat digunakan langsung sebagai pupuk organik untuk tanaman. Kompos kaya akan nutrisi dan membantu meningkatkan struktur tanah, retensi air, dan kesehatan tanaman. Ini adalah cara alami untuk memperbaiki kualitas tanah tanpa perlu menggunakan pupuk kimia.
Mari kita bersama-sama melakukan langkah kecil namun berdampak besar ini. Dengan membuat kompos di rumah, kita bisa berkontribusi pada lingkungan yang lebih sehat dan mendapatkan keuntungan dari pupuk organik yang kaya nutrisi. Selain itu, ini adalah cara yang hemat biaya untuk meningkatkan kualitas tanah dan hasil panen. Ayo mulai hari ini dan jadikan bumi tempat yang lebih hijau dan sehat!
ADVERTISEMENT