Konten dari Pengguna

Bahan Bakar Gas Hidrogen Sebagai Solusi Energi Hijau

Tio Putra Wendari
Dosen Departemen Kimia Universitas Andalas dan Peneliti Ilmu Material Sebagai Bahan Penyimpan Energi
11 Mei 2024 19:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tio Putra Wendari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pabrik produksi gas hidrogen (Sumber: istockphoto)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik produksi gas hidrogen (Sumber: istockphoto)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah kekhawatiran akan dampak lingkungan dari polusi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil, manusia terus mencari alternatif yang ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energinya. Salah satu kandidat utama dalam upaya ini adalah bahan bakar hidrogen.
ADVERTISEMENT
Bahan bakar hidrogen tidaklah sesuatu yang baru dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Konsep penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar telah dikenal sejak abad ke-19, ketika ilmuwan Sir William Grove pertama kali mengembangkan sel bahan bakar hidrogen pada tahun 1839. Namun, baru pada abad ke-20 penggunaan bahan bakar hidrogen mulai mendapat perhatian serius, terutama selama Perang Dunia II ketika teknologi ini digunakan dalam roket dan pesawat terbang.
Sejak itu, pengembangan bahan bakar hidrogen terus berlanjut, didorong oleh peningkatan kesadaran akan dampak lingkungan dari pembakaran bahan bakar fosil. Pada tahun 1960-an, NASA mulai menggunakan sel bahan bakar hidrogen dalam program antariksa mereka, yang menjadi tonggak penting dalam pengembangan teknologi ini. Kemudian, pada tahun 2000-an, muncul kebutuhan yang lebih besar untuk alternatif bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan, yang mendorong investasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan bahan bakar hidrogen di berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan utama mengapa hidrogen sering dianggap sebagai bahan bakar masa depan adalah karena sifatnya yang bersih dan ramah lingkungan. Ketika hidrogen dibakar dalam sel bahan bakar, reaksi terjadi antara hidrogen dan oksigen dari udara untuk menghasilkan listrik, air murni, dan panas, tanpa emisi gas rumah kaca atau polutan lainnya. Ini membuat hidrogen menjadi solusi yang menjanjikan dalam upaya mengurangi polusi udara dan dampak perubahan iklim.
Selain kebersihannya, hidrogen juga memiliki keunggulan dalam hal efisiensi energi. Ketika digunakan dalam sel bahan bakar, hidrogen dapat menghasilkan listrik dengan efisiensi yang tinggi, mencapai sekitar 60%, yang berarti lebih sedikit energi yang terbuang dibandingkan dengan proses pembakaran bahan bakar konvensional yang hanya mencapai sekitar 30%. Hal ini membuat hidrogen menjadi pilihan yang menarik untuk digunakan dalam transportasi dan pembangkit listrik.
Pengisian Bahan Bakar Hidrogen Bus Di Stasiun Pengisian Untuk Transportasi Ramah Lingkungan (Sumber: istockphoto)
Pemanfaatan bahan bakar hidrogen sangat luas. Salah satu aplikasi utamanya adalah dalam transportasi, di mana kendaraan bertenaga hidrogen telah mulai diperkenalkan sebagai alternatif yang ramah lingkungan untuk kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil. Pemanfaatan bahan bakar hidrogen dalam transportasi telah berkembang pesat di berbagai belahan dunia termasuk Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan Amerika Serikat. Perusahaan mobil asal Korea seperti Hyundai dan Kia merupakan pemain utama dalam pengembangan kendaraan berbahan bakar hidrogen dan sukses di pasar domestik dan internasional. Salah satu pabrik produksi hidrogen terbesar adalah Fukushima Hydrogen Energy Research Field (FH2R) di Jepang dengan kapasitas produksi sekitar 1.200 kilogram hidrogen per hari
ADVERTISEMENT
Selain itu, bahan bakar hidrogen juga dapat digunakan dalam pembangkit listrik, sistem penyimpanan energi, dan berbagai proses industri. Dengan potensinya untuk menjadi sumber energi yang bersih, berkelanjutan, dan dapat diperbaharui, hidrogen memiliki peran yang penting dalam membangun masa depan energi yang lebih ramah lingkungan.