Konten dari Pengguna

Integrasi Program Bank Sampah dengan Produksi Pupuk Organik Kompos

Tio Putra Wendari
Dosen Departemen Kimia Universitas Andalas dan Peneliti Ilmu Material Sebagai Bahan Penyimpan Energi
22 Mei 2024 9:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tio Putra Wendari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bank sampah bertujuan agara masyarakat dapat mengelola sampah berdasarkan jenis dan pemanfaatannya (Sumber: iStock)
zoom-in-whitePerbesar
Bank sampah bertujuan agara masyarakat dapat mengelola sampah berdasarkan jenis dan pemanfaatannya (Sumber: iStock)
ADVERTISEMENT
Bank sampah merupakan salah satu inisiatif pengelolaan sampah yang mengajak masyarakat untuk memilah dan mengumpulkan sampah yang memiliki nilai ekonomi. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dalam skema yang lebih luas, bank sampah dapat diintegrasikan dengan berbagai program lain, salah satunya adalah produksi pupuk organik kompos. Intergrasi program ini akan menciptakan sistem pengelolaan limbah yang holistik dan mendukung kesejahteraan ekonomi serta lingkungan.
Berikut adalah skema kolaborasi yang lebih rinci tentang bagaimana program bank sampah dapat diintegrasikan dengan produksi pupuk organik kompos:
1. Pendirian Bank Sampah dan Edukasi Masyarakat
ADVERTISEMENT
2. Pengumpulan dan Pengolahan Sampah Organik
Sampah organik digunakan sebagai bahan baku produksi kompos (Sumber: iStock)
3. Produksi dan Distribusi Pupuk Kompos
ADVERTISEMENT
4. Pemanfaatan Pupuk Kompos oleh Masyarakat
Kolaborasi program bank sampah dan produksi pupuk organik kompos dapat membawa manfaat yang signifikan bagi lingkungan, ekonomi, dan aspek sosial. Dari segi lingkungan, program ini mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), mengurangi tekanan terhadap lingkungan hidup serta mengurangi emisi gas rumah kaca dengan meminimalkan produksi metana dari tumpukan sampah organik di TPA.
ADVERTISEMENT
Secara ekonomi, masyarakat mendapat manfaat dengan meningkatnya pendapatan melalui penjualan sampah dan pupuk kompos, sementara petani juga dapat menghemat biaya produksi dengan menggunakan pupuk kompos yang lebih terjangkau dibandingkan pupuk kimia.
Dari segi sosial, program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah dan lingkungan, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal melalui keterlibatan aktif dalam proses pengelolaan sampah dan produksi kompos.
Tentunya program ini membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan kesuksesan pertanian.