Mengoptimalkan Kualitas Kompos dengan Suplementasi Nutrisi dan Peran Mikroba

Tio Putra Wendari
Dosen Departemen Kimia Universitas Andalas dan Peneliti Ilmu Material Sebagai Bahan Penyimpan Energi
Konten dari Pengguna
26 Mei 2024 9:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tio Putra Wendari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Membuat kompos di rumah dapat dimulai dengan memisahkan sampah sisa makanan (Sumber: iStock)
zoom-in-whitePerbesar
Membuat kompos di rumah dapat dimulai dengan memisahkan sampah sisa makanan (Sumber: iStock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengomposan telah lama menjadi kunci keberhasilan pertanian yang produktif dan ramah lingkungan. Proses ini mengubah bahan organik menjadi kompos yang kaya akan nutrisi dan unsur hara, memperbaiki kesuburan tanah, dan pada akhirnya meningkatkan hasil panen. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti dan petani telah memperhatikan tantangan dalam penggunaan kompos, terutama terkait dengan kandungan nutrisi yang rendah dan waktu aksi yang lambat.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal ini, upaya intensif dilakukan dalam pengembangan strategi baru untuk meningkatkan kualitas kompos. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah suplementasi nutrisi dan penggunaan mikroorganisme selama proses pengomposan.
Suplementasi nutrisi telah terbukti efektif dalam meningkatkan kandungan nutrisi dalam kompos. Dengan menambahkan nutrisi tanah seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, kompos dapat menjadi lebih kaya akan unsur hara penting bagi pertumbuhan tanaman. Ini memberikan manfaat ganda: meningkatkan produktivitas tanaman dan mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan.
Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah suplementasi nutrien dan penggunaan mikroorganisme selama proses pengomposan. Rasio yang tepat dari penggunaan bahan hijau dan coklat menjadi kunci sumber nutrisi dari kompos. Bahan hijau, seperti sisa sayuran, kaya akan nitrogen, sementara bahan coklat, seperti daun kering, mengandung banyak karbon. Limbah pertanian seperti jerami atau sekam padi, yang kaya akan nitrogen, dapat menjadi tambahan yang berharga untuk meningkatkan kualitas kompos secara alami.
ADVERTISEMENT
Peran mikroorganisme dalam pengomposan juga tidak boleh diabaikan. Mikroorganisme berperan penting dalam mengurai senyawa organik kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana dan mudah diserap oleh tanaman. Beberapa mikroorganisme memiliki kemampuan khusus untuk menyerap nitrogen dari udara atau melarutkan fosfor dan kalium, membuat nutrisi lebih mudah diserap oleh tanaman.
Namun, tantangan tetap ada dalam mengembangkan kompos yang kaya nutrien. Perlu penelitian lebih lanjut tentang identifikasi mikroorganisme yang relevan dan strategi efektif untuk memanfaatkannya. Selain itu, dampak lingkungan dari praktik pengomposan yang ditingkatkan juga harus diperhitungkan dengan cermat.
Dengan memanfaatkan kompos, kita dapat menciptakan siklus pertanian yang lebih seimbang. Petani juga dapat meningkatkan hasil pertanian mereka secara efisien dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan.
ADVERTISEMENT