Konten dari Pengguna

Nanoteknologi: Menghasilkan Partikel Kecil dengan Dampak Besar

Tio Putra Wendari
Dosen Departemen Kimia Universitas Andalas dan Peneliti Ilmu Material Sebagai Bahan Penyimpan Energi
8 Mei 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tio Putra Wendari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peneliti nanoteknologi dalam sintesis lapisan graphene (Sumber: istockphoto)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peneliti nanoteknologi dalam sintesis lapisan graphene (Sumber: istockphoto)
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan zaman, manusia telah belajar menguasai teknologi yang memungkinkan manipulasi materi hingga skala terkecil yang mungkin: skala nanopartikel. Sejarah nanopartikel dimulai dari pengembangan teknik mikroskopi yang memungkinkan pengamatan materi dalam skala nanometer pada abad ke-20. Namun, baru dalam beberapa dekade terakhir, pemahaman mendalam tentang sifat dan aplikasi nanopartikel mulai muncul, membawa revolusi dalam berbagai bidang, terutama kesehatan dan industri.
ADVERTISEMENT
Nanopartikel adalah partikel yang sangat kecil, dengan ukuran biasanya dalam skala nanometer (1 nm = 1 miliar bagian dari satu meter). Partikel ini memiliki sifat unik karena ukuran mereka yang sangat kecil, yang memberikan mereka luas permukaan yang tinggi dibandingkan dengan benda dalam skala yang lebih besar. Hal ini membuat mereka sangat reaktif secara kimia dan memiliki sifat optik, mekanik, dan termal yang berbeda dari benda makroskopis.
Salah satu karakteristik unik nanopartikel adalah rasio permukaan-volume yang besar, yang memberikan mereka sifat yang berbeda dari bahan dalam skala yang lebih besar. Penemuan nanopartikel yang menakjubkan seperti karbon nanotube, graphene, dan nanopartikel logam telah menjadi tonggak penting dalam evolusi teknologi pembuatan nanopartikel, atau yang disebut nanoteknologi. Dari sini, minat dan investasi dalam bidang ini terus berkembang pesat dan juga menghadirkan dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Dalam bidang kesehatan, salah satu aplikasi paling menonjol dari nanopartikel adalah dalam agen pengiriman obat (drug delivery). Nanopartikel dapat dirancang untuk mengantarkan obat-obatan secara terarah ke sel atau jaringan yang spesifik dalam tubuh, meningkatkan efektivitas terapi sambil mengurangi efek samping yang tidak diinginkan. Ini memungkinkan dosis obat yang lebih rendah dan frekuensi pemberian yang lebih rendah, sambil meningkatkan akumulasi obat di situs target. Nanopartikel juga berperan dalam regenerasi jaringan dan pemulihan luka.
Di sisi industri, penggunaan nanopartikel telah membawa inovasi yang signifikan. Misalnya saja nanopartikel oksida besi atau nanopartikel seng oksida dapat ditambahkan ke dalam formulasi cat untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi. Partikel-partikel ini memberikan perlindungan tambahan pada permukaan logam dengan cara merangsang pembentukan lapisan pelindung yang kuat dan tahan terhadap lingkungan eksternal. Selain itu, pelapis self-cleaning (pembersihan mandiri) berbasis nanopartikel titanium dioksida bermanfaat sebagai pelapis cat yang dapat mendegradasi senyawa organik dan anorganik yang menempel pada permukaan cat ketika terkena sinar matahari. Hal ini membuat permukaan yang dicat tetap bersih dan terjaga kebersihannya secara alami, mengurangi kebutuhan untuk pembersihan manual dan perawatan yang intensif.
Ilustrasi 3D lapisan graphen yang digulung menjadi carbon nanotube (Sumber: istockphoto)
Dalam sektor energi, nanopartikel memiliki peran krusial dalam pengembangan sel surya, penyimpanan energi, dan teknologi energi terbarukan lainnya. Nanopartikel seperti nanotabung karbon atau kuantum dot dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi penyerapan cahaya dan konduktivitas listrik dalam sel surya. Selain itu, struktur nanoskala juga memungkinkan pengembangan sel surya yang fleksibel dan transparan, yang dapat diintegrasikan ke dalam berbagai aplikasi.
ADVERTISEMENT
Dengan perjalanan nanoteknologi yang masih terus berlanjut, tantangan baru dan peluang yang belum terjamah menanti di depan. Tentunya potensi penggunaan nanopartikel dalam mengatasi masalah lingkungan dan kesehatan manusia juga perlu dieksplorasi lebih lanjut. Selain itu, pentingnya pengembangan regulasi yang ketat untuk memastikan penggunaan nanoteknologi yang aman dan berkelanjutan juga tidak bisa diabaikan. Dengan demikian, kolaborasi global dan komitmen terus-menerus dalam penelitian dan inovasi akan menjadi kunci dalam merancang masa depan yang lebih baik yang didorong oleh teknologi skala nano.