Konten dari Pengguna

Prinsip Green Chemistry: Pemanfaatan Bahan alami dalam Industri Kosmetik

Tio Putra Wendari
Dosen Departemen Kimia Universitas Andalas dan Peneliti Ilmu Material Sebagai Bahan Penyimpan Energi
9 Mei 2024 10:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tio Putra Wendari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Proses produksi kosmetik di pabrik (Sumber: istockphoto)
zoom-in-whitePerbesar
Proses produksi kosmetik di pabrik (Sumber: istockphoto)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri kosmetik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita, menyediakan berbagai produk untuk perawatan dan penampilan. Namun, kekhawatiran akan penggunaan bahan kimia berbahaya telah mendorong industri ini untuk mencari solusi yang lebih aman dan berkelanjutan. Menghadapi tantangan ini, terjadi dorongan besar untuk mencari solusi inovatif yang mempromosikan keberlanjutan, keselamatan konsumen, dan kesuksesan industri secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Bahan kimia sintetis seperti paraben, ftalat, dan triclosan, yang sering digunakan dalam industri kosmetik, telah dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan, termasuk iritasi kulit, gangguan hormonal, dan bahkan peningkatan risiko kanker. Misalnya, menurut laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kasus-kasus iritasi kulit, ruam, dan bahkan reaksi alergi yang parah telah terkait dengan penggunaan produk kosmetik yang mengandung bahan kimia tertentu. Selain itu, penelitian juga menunjukkan hubungan antara penggunaan jangka panjang produk kosmetik yang mengandung bahan kimia tertentu dengan risiko kesehatan yang lebih serius. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Environmental Health Perspectives menemukan bahwa paparan jangka panjang terhadap ftalat, yang sering digunakan sebagai bahan pengawet dalam produk kosmetik, dapat terkait dengan peningkatan risiko gangguan hormonal, gangguan perkembangan reproduksi, dan bahkan peningkatan risiko kanker pada manusia. Di samping dampak kesehatan yang berpotensi serius, penelitian dari University of California, limbah yang dihasilkan selama produksi kosmetik juga dapat berkontribusi pada polusi air dan tanah, serta mengancam keberlangsungan ekosistem akuatik.
ADVERTISEMENT
Di sinilah prinsip-prinsip Green Chemistry berperan penting. Green Chemistry menekankan pentingnya merancang proses-produk kimia yang mengurangi atau menghilangkan penggunaan bahan baku berbahaya serta menghasilkan produk dengan dampak lingkungan minimal. Dengan menerapkan prinsip ini, industri kosmetik telah mengupayakan penggunaan bahan-bahan alami yang aman dan ramah lingkungan untuk menggantikan bahan kimia sintetis yang berbahaya.
Pemanfaatan ekstrak tanaman sebagai bahan kimia alami telah marak dilakukan oleh peneliti bidang kimia saat ini (Ilustrasi: istockphoto)
Beberapa contoh bahan alami yang telah diidentifikasi sebagai pengganti yang efektif termasuk ekstrak tumbuhan, minyak esensial, dan bahan-bahan organik lainnya. Ekstrak biji anggur, ekstrak daun teh hijau, dan ekstrak bunga chamomile adalah beberapa contoh ekstrak tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pengganti paraben dalam produk kosmetik. Bahan-bahan ini memiliki sifat antimikroba yang membantu menjaga kestabilan produk tanpa menimbulkan risiko kesehatan yang sama. Sementara itu, minyak lavender, minyak peppermint, dan minyak tea tree adalah beberapa contoh minyak esensial yang dapat digunakan sebagai pengganti ftalat atau triclosan dalam produk kosmetik. Selain memberikan aroma yang menyegarkan, minyak esensial ini juga memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi yang bermanfaat untuk kulit.
ADVERTISEMENT
Selain itu, untuk produk kosmetik seperti lipstik, zat warna alami juga dapat digunakan sebagai alternatif yang aman dan ramah lingkungan. Contohnya adalah ekstrak buah dan sayuran seperti bit merah untuk warna merah alami, wortel untuk oranye, dan blueberry untuk ungu. Penggunaan zat warna alami ini tidak hanya memberikan warna yang indah, tetapi juga menghindari penggunaan zat pewarna sintetis yang berpotensi berbahaya.
Penggunaan bahan-bahan alami dalam industri kosmetik bukan hanya tentang mengurangi risiko kesehatan dan lingkungan yang terkait dengan bahan kimia sintetis, tetapi juga tentang memberikan manfaat tambahan untuk kulit dan mendukung pertanian berkelanjutan. Dengan demikian, langkah-langkah ini membawa kita menuju industri kosmetik yang responsif terhadap kebutuhan konsumen, lingkungan, dan keberhasilan ekonomi secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Selain mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan, penggunaan bahan-bahan alami juga dapat membuka peluang baru dalam industri. Produk kosmetik yang berfokus pada bahan-bahan alami semakin diminati oleh konsumen yang semakin peduli terhadap kesehatan dan lingkungan. Ini menciptakan peluang bagi inovasi dan pertumbuhan dalam industri kosmetik, serta memberikan kontribusi positif pada ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip Green Chemistry dan mengintegrasikan bahan-bahan alami dalam formulasi produk, industri kosmetik dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam perlindungan lingkungan dan kesehatan manusia. Prinsip-prinsip Green Chemistry menjadi landasan bagi transformasi menuju industri kosmetik yang lebih ramah lingkungan. Ini bukan hanya tentang menciptakan produk yang lebih aman, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih baik bagi semua. Dengan demikian, langkah-langkah ini membawa kita menuju industri kosmetik yang lebih ramah lingkungan dan responsif terhadap kebutuhan konsumen dan planet kita.
ADVERTISEMENT